GARUT – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahab Sihabudin meminta agar Pemerintah termasuk Warga Indonesia bisa menunjukkan kepedulian terhadap warga Palestina yang tengah tertindas oleh Israel, selama bertahun-tahun.
“Persahabatan Indonesia dengan Palestina tidak hanya didasarkan pada sentimen agama belaka, akan tetapi lebih dari itu ia adalah problematika kemanusiaan,” kata Ahab.
Menurutnya, penjajahan, pembunuhan yang menjurus pada pembersihan etnis yang dilakukan penjajah israel adalah pelanggaran pada ideologi bangsa Indonesia yang paling mendasar yakni pembukaan UUD 45.
Baca Juga:Siap-siap! Badai Besar Akan Terjadi di Bulan Juni 2021Muhammadiyah Galang Dana Tembus Rp7 Miliar untuk Palestina
“Kita tidak harus menjadi seorang muslim untuk memahami pembunuhan terhadap anak anak sebagai kekejaman kemanusiaan,” tegasnya.
Begitu juga pengusiran dan pengambilalihan tanah yang dilakukan secara paksa oleh Israel, kata Ahab, hal tersebut diyakini secara nalar oleh orang normal adalah perbuatan nista.
“Untuk itu, Sebagaimana palestina peduli kepada Republik Indonesia pada masa awal kemerdekaan, maka sepatutnya Indonesia juga peduli kepada palestina yang sedang dijajah,” katanya.
Ia menambahkan, pernyataan seorang petinggi intelijen negeri ini yang menganggap bahwa urusan palestina bukan urusan bangsa maupun negara Indonesia, merupakan pernyataan yang sangat tidak intelek.
Pasalnya kata Ahab, amanat konstitusi, presiden dari rezim-rezim yang pernah berkuasa di negeri ini dan fakta sejarah negeri ini, tentu membantah pernyataan tersebut.
“Saya mengkritik keras pernyataan tersebut dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap lapisan masyatakat yang masib menjaga nalar dan nuraninya untuk turut bersimpati dan memberikan dukungan pada perjuangan rakyat palestina. Kita akui, jarak kita sangat jauh, tapi kita juga yakin bahwa hati rakyat Indonesia masih terpaut dengan hati mereka di Palestina. Semoga kemerdekaan Palestina segera terwujud sebagaimana telah diprediksi beberapa pengamat internasional,” pungkasnya. (*)