GARUT – Sebelumnya sempat ramai diberitakan oleh banyak media bahwa Otin (50) warga Kampung Lamping, Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, menangis karena saldo BPNT (bantuan pangan nontunai) miliknya dikabarkan ada yang mencairkan tanpa sepengetahuan.
Masalah ini pun menjadi ramai sehingga pihak Bank penyalur bersama Dinas Sosial dan juga pemerintah setempat melakukan klarifikasi kepada mak Otin.
Ternyata faktanya bukanlah dicuri. Saldo BPNT milik mak Otin rupanya memang belum cair karena terdapat gangguan teknis dalam verifikasi dan validasi (verval) data.
Baca Juga:Penetapan Calon Kades Limbangan Tengah Diundur dan Rencana Hari iniDPR Sarankan Pegawai KPK yang tak Lolos TWK, Ikut Tes Jalur PPPK
Hal itu diklarifikasi oleh Ketua Paguyuban TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Kabupaten Garut, H Dedeng Hamam, Senin (10/5/2021).
Menurut Dedeng, saldo yang dipermasalahkan yaitu bulan Maret dan April memang belum dicairkan dari Kemensos. Diduga terjadi kendala teknis dalam verval data sehingga untuk dua bulan ini sementara ditunda sampai masalah verval data itu dibenahi.
Sementara yang sudah dicairkan itu bulan Januari dan Februari dan itu sudah diterima oleh mak Otin selaku penerima manfaat.
“Tadi dari Dinas sudah klarifikasi, sebetulnya bukan dicuri karena memang saldonya kosong. Jadi tidak ada data bayar bulan Maret April,” ujar Dedeng.
Sehingga isu yang sempat ramai tentang dugaan saldo mak Otin dicairkan tanpa sepengetahuannya adalah tidak benar.
“Belum ada transfer dari Kemensos. Yang sudah ada transfer itu januari febriari, yang April Maert itu tertunda karena ada pelaksanaan verval data,” tegas Dedeng Hamam.
Lebih lanjut Dedeng menjelaskan, ada enam penyebab kenapa saldo KPM BPNT itu kosong. yang pertama menurutnya bisa disebabkan karena KPM tersebut tidak tercantum di DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial).
Baca Juga:Kadisdik Garut Kunjungi 2 Anak yang Orang Tuanya Meninggal di Septic TankPemerintah Arab Pastikan Gelar Ibadah Haji Tahun Ini
Kedua disebabkan karena NIK (nomor induk kependudukan) tidak padan (tidak cocok) di disdukcapil Kementerian Dalam Negeri.
Kemudian penyebab ketiga nama KPM berbeda antara di KTP dengan di kartu BPNT.
Kemudian penyebab keempat terdapat ganda nomor NIK (nomor induk kependudukan). Yaitu satu NIK digunakan oleh beberapa orang.
Penyebab kelima bisa ganda penerima. dan Penyebab keenam bisa ganda nama.
Nah masalah seperti inilah yang menurut Dedeng bisa menjadi faktor kenapa saldo BPNT KPM itu bisa kosong.