JAKARTA – Ketua Bawaslu Abhan menyebutkan beberapa persiapan dalam menghadapi Pemilu Serentak Tahun 2024. Pertama kata dia, penyelenggara pemilu perlu melakukan sinkronisasi Peraturan KPU (PKPU) dan Peraturan Bawaslu (Perbawaslu) dalam setiap tahapan.
“Sinkronisasi ini penting, apalagi pelaksanaan Pemilu 2024 terdapat pemilihan legislatif, presiden, DPD, dan pilkada,” kata Abhan.
Kedua, katanya, soal integritas dan kapasitas jajaran ad hoc. Maka, perlu adanya kesiapan dan peningkatan sumber daya manusia. “Peningkatan kapasitas ini sangat penting untuk terus dilakukan agar tidak terjadi kembali kesalahan yang sifatnya teknis. Tidak hanya di Bawaslu saja, tetapi juga di jajaran ad hoc pengawas kecamatan, desa, kelurahan maupun pengawas TPS,” katanya.
Baca Juga:Tiga Nama Ini Diprediksi Ikut CapresAnggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan Santuni Anak Yatim Bersama Paskibra Garut
Ketiga, ketersediaan perangkat dan kekuatan infrastruktur telekomunikasi. “Kalau 2024 (KPU) ingin menggunakan digitalisasi dalam pelaksanaan pemilu 2024, maka harus dipersiapkan perangkat dan kekuatan infrastuktur telekomunikasi,” tegas Abhan.
Keempat, komunikasi serta koordinasi intensif antar penyelenggara dan stake holder lainnya. Menurutnya, komunikasi dan koordinasi ini sangat penting agar tidak terjadi banyak masalah dalam pelaksanan tahapan pemilu.
Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin menambahkan beban penyelenggara pada Pemilu 2024 sangat berat, terutama untuk jajaran ad hoc. Maka dari itu untuk meringankannya, dia menyarankan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi.
“Salah satu cara mengurangi beban penyelenggara dengan penggunaan teknologi informasi. Mau tidak mau, kalau tidak maka energi, tenaga yang dikeluarkan terutama di jajaran ad hoc berat sekali,” kata Afif. (khf/fin)