GARUT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut kembali menggelar vaksinasi Covid-19 tahap ke dua untuk para pedagang pertokoan di pusat perbelanjaan pengkolan. Vaksinasi ini digelar di SD/TK Yos Sudarso, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surahman mengatakan, target peserta vaksinasi kali ini adalah sekitar 1.000 orang pedagang dan karyawannya.
“Vaksinasi kepada pedagang dan karyawannya yang ada khusus di daerah pengkolan di Jl. Ahmad Yani, Jl. Ciledug, Jl. Cikuray kurang lebih sekitar seribuan yang divaksin hari ini dosis kedua,” kata Asep.
Baca Juga:Atlet Tenis Meja Berprestasi Milik Garut Pindah ke CiamisWartawan Senior Garut Nyalon Kades Mekarsari Kecamatan Cibatu
Vaksinasi ini, lanjut Asep, dengan tujuan sebagai upaya dalam menghadapi idulfitri di mana di penghujung bulan ramadan, pusat perbelanjaan di sekitar pengkolan padat pengunjung sehingga menyebabkan kerumunan. Maka dari itu, pihaknya melakukan pencegahan agar tidak terjadi penularan Covid-19 yang lebih besar.
“Mudah-mudahan berjalan lancar dan ini salah satu upaya bahwa kita menghadapi idulfitri di mana biasanya diujung bulan ramadhan di bulan terakhir biasanya di daerah pengkolan ini padat pengunjung untuk berbelanja nah kita siapkan karyawannya, pedagangnya, toko-toko semua sudah tervaksinasi untuk mencegah penularan lebih besar lagi di Garut ini,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu pedagang yang mengikuti vaksinasi, Leonartolius (49) mengaku tidak memiliki keluhan baik saat vaksinasi pertama maupun vaksinasi kedua.
“Pegel-pegel sih (usai divaksin), (waktu vaksin pertama) nggak ada sih (keluhan) cuman jadi sering ngantuk gituh, (harapannya) mudah-mudahan lancar-lancar semuanya,” katanya.
Senada dengan Leonartolius, Lindayani (56) salah seorang peserta vaksinasi juga tidak memiliki keluhan. Ia menuturkan pada awalnya memiliki rasa takut untuk divaksin, namun pada saat banyak orang yang mengikuti vaksinasi, maka ia mengikuti vaksinasi.
“Tidak ada (rasa takut divaksin). Ya pertama-tama banyak itu juga ya dari mana-mana, banyak siaran gitu ya hal-hal yang negatif, ya ada rasa takut sih pas pertama. Tapi pas orang lain banyak yang mengikuti vaksin, akhirnya saya mengikuti juga gitu,” kata Lindayani.
Lindayani berharap, dengan adanya vaksinasi ini imun menjadi naik (bagus) dan menjadi lebih sehat. “Harapannya imun menjadi naik dan luar biasa buat semua yang sudah divaksin menjadi sehat,” pungkasnya. (rls/erf)