GARUT – Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Ciamis, Banjar dan Pangandaran, Subagja Hamara meminta kepada Kepolisian untuk mengusut tuntas siapa pelaku tabrak lari yang menewaskan kepala desa Karangmulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis yang juga mantan wartawan, M Abdul Haris.
” Dari keterangan keluarga korban bahwa terdapat rekaman CCTV yang merekam kejadian saat peristiwa tabrak lari tersebut. Hanya saja posisi kamera CCTV ke titik lokasi kejadian terlalu jauh, sehingga tidak jelas menangkap mobil pelaku tabrak lari. Termasuk tidak jelas ketika mengidentifikasi jenis mobil dan plat nomornya,”Subagja Hamara.
Namun begitu, lanjut Subagja, rekaman CCTV tersebut bisa dijadikan petunjuk awal oleh polisi untuk bahan penyelidikan.
Baca Juga:Waduh, Penyidik KPK Ini Jadi Tersangka Tindak Korupsi, Begini Konstruksi PerkaranyaIni Tuntutan Jokowi Terhadap Aksi di Myanmar
“Saat saya menjenguk korban di RSUD Banjar, kerabat korban sempat memperlihatkan rekaman CCTV kejadian tabrak lari tersebut. Cuma sayang gambarnya tidak jelas, sehingga sulit mengidentifikasi jenis mobil dan plat nomornya,” ujarnya.
Polisi, kata Subagja, bisa melakukan pengecekan CCTV jalan raya yang terpasang di daerah Cisaga dan Ciamis.
“Teknisnya mungkin pihak kepolisian yang lebih paham. Hanya saja rekaman CCTV yang menjadi petunjuk awal itu bisa digunakan untuk memprediksi waktu ketika mobil pelaku tertangkap kamera CCTV di daerah Cisaga dan Ciamis kota,” ujarnya.
“Sebagai bentuk solidaritas, PWI akan terus mengawal proses penyelidikan polisi hingga pelaku tabrak lari yang menewaskan teman kami akhirnya tertangkap,” katanya.
Wakil Ketua PWI Ciamis, Banjar dan Pangandaran, Faizal Amirudin, juga meminta pihak kepolisian untuk melakukan pendalaman penyelidikan ketika pelaku tabrak lari nantinya berhasil ditangkap.
“Pendalaman penyelidikan sangat penting untuk memastikan ada atau tidak motif lain pada peristiwa tabrak lari tersebut. Hal itu tentu penting untuk menghindari munculnya spekulasi yang tidak benar. Tapi kami berharap kejadian yang menewaskan teman kami ini murni kecelakaan. Hanya saja pelakunya tidak mau bertanggungjawab hingga melarikan diri,” terangnya.
Faizal menambahkan hal lain yang perlu menjadi bahan evaluasi adalah minimnya fasilitas penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang jalur utama Ciamis.
Baca Juga:Pemimpin Junta Militer Mendarat di JakartaKRI Nanggala-402 Retak
“Masih banyak spot-spot yang gelap, sehingga bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan di malam hari,” katanya. (ald)