GARUT, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Taufik Madjid mengatakan, Kemendes PDTT saat ini tengah fokus melakukan revitalisasi pada 52 kawasan transmigrasi yang telah ditetapkan sebagai prioritas nasional.
Menurutnya, revitalisasi ini dilakukan untuk memaksimalkan pengembangan kawasan transmigrasi yang telah dibangun. Oleh karena itu, Kemendes PDTT telah mengambil kebijakan untuk tidak membuka dan membangun kawasan transmigrasi baru.
“Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi belum akan membuka kawasan baru. Yang ada adalah revitalisasi pengembangan kawasan-kawasan yang ada,” kata Taufik di Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Baca Juga:BKN Data PNS yang Dipindah ke Ibu Kota BaruJPU Tuntut Mantan Kadispora Garut 6 Tahun Penjara
Taufik menuturkan, revitalisasi kawasan transmigrasi dilakukan agar paradigma transmigrasi tidak sekadar program yang dilakukan untuk memindahkan warga dari satu daerah ke daerah lainnya, namun juga memindahkan berbagai perangkat yang dibutuhkan seperti teknologi hingga pasar secara masif.
“Kalau kita bicara satu pandangan baru, paradigma yang baru untuk pembangunan transmigrasi, kita ingin mendorong masyarakat baik nasional maupun lokal yang melakukan transmigrasi, itu diberikan bekal lahan yang luas, yang masif untuk mendorong terciptanya ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Dengan turut andilnya Kemendes PDTT dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui revitalisasi tersebut, akumulasi dari ketersediaan lahan yang diberikan kepada para transmigran, dapat menjadi lokomotif bagi terciptanya ketahanan pangan nasional.
“Program Transmigrasi diharapkan bisa memberikan sumbangsih dalam pemulihan ekonomi nasional melalui agenda ketahanan pangan nasional, kemandirian pangan hingga kedaulatan pangan nasional,” pungkasnya. (der/fin.co.id)