Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Totong mengungkapkan, semua pihak termasuk para orang tua siswa maupun anak-anak mendukungsekolah tatap muka.
“Berdasarkan SKB 4 Menteri yang terbaru ada tiga persyaratan untuk tatap muka terbatas, izin gugus tugas, kedua kesiapan sekolah dan izin orang tua boleh memilih. Karena kita lakukan kombinasi antara belajar daring dan luring,” katanya.
Sementara itu,Kepala SMPN 1 Cilawu Yusup Satria Gautama mengatakan, setiap orang yang masuk lingkungan sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan, baik itu guru, orang tua hingga siswa.
Baca Juga:Yudha Puja Turnawan Berbagi Takjil untuk Para Pejuang KeluargaPemkab Garut Lakukan Simulasi Sekolah Tatap Muka Bagi TK, PAUD, SD dan SMP
Menurutnya, kegiatan belajar secara tata muka terbatas ini akan dioptimalkan sebaik mungkin, termasuk memacu semangat kembali para siswa yang sudah 13 bulan belajar di rumah.
“Protokol kesehatan tentu kita prioritaskan, namun kualitas pendidikan juga kita sangat perhatian. Dalam bulan puasa ini masalah keagamaan diberikan persentasi lebih, nanti tambahannya siswa itu ada pendidikan karakter, akhlak, sholat dhuha, dzuhur berjamaah, tetapi pelajaran umum juga diberikan,” pungkasnya. (erf)