JAKARTA – Hasil survei Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan tingkat kepuasan publik kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan cukup rendah. Angkanya hanya 38,9 persen. Sebaliknya, yang tidak puas banyak: 53,0 persen.
“Tentu hasil ini jadi peringatan buat Anies Baswedan. Terutama jika berencana maju lagi dalam Pilkada DKI Jakarta. Atau mungkin dia ingin naik ke panggung politik nasional,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P di Jakarta, Jumat (16/4).
Selama ini, kinerja Anies biasa-biasa saja. Selain itu, dinilai tidak ada terobosan dan inovasi yang signifikan. Akibatnya sebagian besar publik Jakarta tidak puas. Seperti diketahui, nama Anies masuk dalam berbagai survei Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga:Vaksin Merah Putih Diproduksi Tahun DepanBergerak Cepat, Sekdis Capil Garut Terjunkan Petugas ke Rumah mak Omeh yang Dikabarkan Belum Memiliki NIK
Tingginya ketidakpuasan publik selama Anies memimpin DKI Jakarta bisa menjadi batu sandungan bagi Anies pada 2024. Menurut Alfian, strategi Anies meniru jejak Jokowi yang sebelumnya juga Gubernur DKI Jakarta kemudian menang Pilpres 2014 dan 2019, tidak bisa dicopy paste.
Anies akan mengakhiri periode pemerintahannya pada 2022 mendatang. Ketidakjelasan jadwal Pilkada, apakah akan tetap diselenggarakan pada 2022 atau ditunda tahun 2024, semakin mempersulit niat Anies memanfaatkan panggung politik DKI Jakarta.
“Kalaupun Anies berniat maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun maju Pilpres 2024, harus ada gebrakan luar biasa dalam sisa pemerintahannya yang tinggal satu setengah tahun di DKI Jakarta,” tukas Alfian.
Survei Jakarta Research Center (JRC) ini dilakukan pada 1-10 April 2021. Yakni dilakukan secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.(rh/fin.co.id)