GARUT – Calon Paskibraka (Capaska) asal Kabupaten Garut menorehkan prestasi dengan lolos ke tingkat nasional dan tingkat provinsi.
Peserta capaska dari Kabupaten Garut yang lolos seleksi yaitu 2 orang ke tingkat nasional dimana 1 orang merupakan cadangan, dan 1 orang ke tingkat Provinsi Jawa Barat.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengaku bangga dengan lolosnya 3 orang capaska yang telah mengharumkan nama Kabupaten Garut.
Baca Juga:Di Ciamis, Guru yang Belum Divaksin Tidak Boleh Mengajar Tatap MukaWarga Dusun Arinem Kesulitan Akses Sinyal Internet, GMNI Garut Dorong DPRD Komisi I
“Hari ini Kabupaten Garut sangat bangga karena kami meluluskan satu orang paskibra ke tingkat nasional atas nama Kiara dari SMAN 1 Garut dan satu orang ke Provinsi Jawa Barat atas nama Nurmalia juga dari SMAN 1 Garut juga satu orang laki-laki dari SMKN 2 Garut atas nama Dikri hebat luar biasa,” kata Bupati Garut di Gedung Command Center, Rabu (14/4/2021).
Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Garut, Usep Basuki Eko menerangkan bahwa sebelumnya pihaknya telah mengirimkan 3 orang ke Jawa Barat dan nasional, namun tidak disangka semuanya lolos seleksi.
“Ini sebetulnya prestasi Garut untuk saat ini. Kita mengirimkan 3 ke Jawa Barat, untuk ke nasional dan Jawa Barat, ternyata tidak ada yang kembali, semua lolos. Dan khusus untuk putri ke nasionalnya itu dari Garut ya, terus cadangannya juga dari Garut. Jadi ranking 1 dan 2 itu Garut. Jadi final itu Garut lawan Garut untuk ke nasional,” kata Usep.
Selain itu, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Garut, Heri Juliardi Taufiq mengatakan, meskipun dalam kondisi pandemi, pihaknya tetap melaksanakan seleksi dengan sungguh-sungguh dan juga selektif untuk mencari peserta terbaik yang akan mewakili Kabupaten Garut.
“Jadi kalau di tahun ini yang memang luar biasa adalah selektif ketika dalam kondisi pandemi ini, nah ini yang membuat kita betul-betul dari para pembina dan juga kita sendiri betul-betul selektif dalam menyeleksi para peserta ini untuk yang terbaik di antara yang lain,” ujar Heri.
Untuk selanjutnya, peserta yang lolos ini akan mengikuti pelatihan di tingkat kabupaten terlebih dahulu. Kemudian, pada bulan Juli dan Agustus peserta sudah mulai memasuki asrama ataupun rindam.