GARUT – Tim pengamat dari Observatorium Bosscha bakal melakukan pengamatan hilal penentuan awal Ramadan di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal.
Pengamatan dilakukan menggunakan dua buah teleskop berukuran 106 mm dan 66 mm berjenis refraktor yang masing-masing dilengkapi detektor kamera berbasis CCD. Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.
Baca Juga:Polres Sumedang Berhasil Ringkus Pelaku Begal, Dua Tersangka Masih Dalam PengejaranAwasi Pemudik yang Manfaatkan Jalur Tikus, Pemprov Jabar Siapkan Skema
“Pengamatan hilal oleh peneliti akan dilaksanakan pada 10-12 April 2021 sejak pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk Barat,” ungkap peneliti Observatorium Bosscha Yatny Yulianty, Jumat (9/4).
Pengamatan hilal itu merupakan pengamatan internal yang hanya dihadiri oleh staf Observatorium Bosscha, untuk mematuhi imbauan agar tidak berkegiatan yang melibatkan banyak orang di suatu tempat selama pandemi Covid-19.
“Masyarakat yang berminat dapat menyaksikan pengamatan hilal ini secara daring melalui live streaming pada kanal YouTube resmi Observatorium Bosscha,” katanya.
Di Indonesia, pihak yang berwenang menentukan awal Ramadan dan Syawal adalah pemerintah Republik Indonesia melalui proses sidang itsbat Kementerian Agama (Kemenag).
“Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang itsbat,” terangnya.
Observatorium Bosscha setiap tahunnya menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal Ramadhan dan Syawal bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum. (mg6/drx/Jabar Ekspres)