GARUT – Anggota DPRD Garut, Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan mendapatkan keluhan dari warga miskin di Desa Sukarame dan Desa Sukamanah Kecamatan Bayongbong yang tidak mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah. Keluhan itu Yudha terima ketika kunjungan ke dua desa tersebut, Senin (5/4/2021).
Kunjungan pertama Yudha lakukan di Kampung Batugede, Desa Sukamanah, Kecamatan Bayongbong, yaitu kepada lansia miskin kakak beradik yaitu mak Sanah dan mak Nesih.
“Saya silaturahmi ke lansia janda tua kakak beradik emak Nesih dan emak Sanah, mendengarkan curhatan hati mereka sambil berbagi tali asih, sembako untuk emak Sanah dan emak Nesih,” ujar Yudha.
Baca Juga:Dinkes Garut Minta KBM Tatap Muka Menyesuaikan dengan Kondisi WilayahRatusan Sertifikat Tanah Terbit
Keduanya sebut Yudha sehari-hari bekerja menjadi buruh tani dengan penghasilan yang sangat minim. Dengan kondisinya seperti itu, menurut Yudha keduanya harusnya menjadi prioritas dalam mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah.
Setelah dicek dan konfirmasi kepada Dinas Sosial, Yudha mendapati bahwa mak Nesih rupanya belum masuk ke dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Artinya memang mak Nesih tidak akan pernah mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah ketika tidak masuk ke dalam DTKS.
Lain halnya dengan mak Sanah, menurut Yudha mak Sanah sendiri sudah masuk ke DTKS namun sampai sekarang belum pernah mendapatkan bantuan sosial.
Kemudian Yudha juga berkunjung ke ke lansia tua lainnya yaitu mak Holida yang hidup sebatang kara di Kampung Batugede, Desa Sukamanah. Kondisi mak Holida juga tak kalah memprihatinkanya. Rumah mak Holida sudah tak layak lagi ditempati.
Setelah itu kunjungan dilanjutkan lagi ke Kampung Cisarana, Desa Sukarame, Kecamatan Bayongbong yang memang berbatasan dengan Desa Sukamanah.
“Silaturahmi ke janda tua di Kampung Cisarana Desa Sukarame, Kecamatan Bayongbong. Di tengah pandemik covid-19 banyak yang terdampak secara ekonomi terutama kelompok paling rentan seperti janda tua. Menjelang Ramadan, saya selaku wakil rakyat memiliki tanggung jawab sosial untuk menyapa warga yang paling rentan,” ujar Yudha yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Garut itu.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Linjamsos, Dinas Sosial Kabupaten Garut, Dadang Bunyamin membenarkan bahwa lansia atas nama mak Nesih memang belum masuk ke dalam DTKS setelah dicek di sistem. Sementara mak Sanah sudah masuk di dalam DTKS namun belum mendapatkan program bantuan sosial.