“BPBD itu mengelola bukan hanya konteks dari BTT saja tapi dari masyarakat juga. Saya sempat mengusulkan begini, ya konsultasi saja dari dana KORPRI, dana BAZNAS, dengan BJB BRI, atau BUMN yan ada, CSR nya jangan berupa sembako lagi karena sembako kan dari mana-mana berdatangan. Sudah saja berupa uang tunai agar diakumulasikan, dibagi agar ada biaya ngontrak sementara rumah yang permanan dibangun,” jelasnya.
Karena itu Yudha berharap agar persoalan ini bisa ditangani segera dan tidak dibiarkan berlarut-larut. Walaupun Yudha sendiri memahami bahwa saat ini Pemkab Garut tengah berjuang untuk bisa segera merealisasikan relokasi rumah korban bencana.Namun untuk persoalan yang urgent seperti kontrak rumah dan jadup ini harus bisa segera ditangani .
Yudha sendiri sudah mengonfirmasi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut perihal biaya jadup. Alhamdulillah kata Yudha, Kepala Dinas Sosial memastikan akan segera memproses dana jadup untuk para pengungsi.
Baca Juga:Jabatan Kalak dan Sekertaris BPBD Garut KosongForum Umat Islam Ciamis Minta Habib Rizieq Dibebaskan
Karena itu Yudha juga mengharapkan agar BPBD bisa segera mengambil langkah cepat untuk persoalan biaya kontrak rumah sementara selama korban pengungsi menunggu rumah relokasi dibangun.
Yudha sendiri, hari ini juga sudah menyerahkan sejumlah uang tunai untuk membantu korban bencana tersebut. Bahkan dalam waktu dekat ini Yudha juga akan kembali memberi bantuan uang tunai kepada mereka. Uang tunai itu menurut Yudha bisa digunakan untuk warga yang memang paling parah terdmapak dan paling tidak mampu sehingga diharapkan bisa meringankan beban mereka. (fer)