Dua Kampung di Selatan Garut Ditetapkan Jadi Kampung Siaga Bencana

Dua Kampung di Selatan Garut Ditetapkan Jadi Kampung Siaga Bencana
ilustrasi (pixabay)
0 Komentar

GARUT – Kemeterian Sosial (Kemensos) menetapkan dua kampung di selatan Garut sebagai KSB (Kampung Siaga Bencana). Penetapan itu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam upaya mengurangi risiko dan penanggulangan bencana alam.

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan bahwa kedua kampung yang ditetapkan sebagai KSB berada di Desa Mandalakasih Kecamatan Pameungpeuk dan Desa Karyasari Kecamatan Cibalong.

Ia menjelaskan bahwa penetapan KSB dilakukan atas dasar ketidaknyamanan warga akibat bencana yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Garut. “Sejak Oktober 2020, setidaknya 15 kecamatan di Garut mengalami bencana, 7 diantaranya di wilayah selatan,” jelasnya, Minggu (28/3).

Baca Juga:Pertamina Lakukan Quick Response Pemadaman Kilang Balongan Yang TerbakarAnak Petani Harus Difasilitasi Beasiswa

Bencana yang terjadi, menurutnya beragam, mulai dari longsor, banjir dan lainnya. Dengan adanya Kampung Siaga Bencana, maka sedikit banyak hal tersebut bisa memberi treatment  bagi masyarakat agar lebih siap dalam menghadapi risiko bencana.

Nurdin mengatakan bahwa pembentukan KSB menjadi treatment  yang diberikan oleh kementerian sosial. Hal tersebut pun sangat disyukuri oleh pemerintah Kabupaten Garut karena berbagai pelatihan dalam menghadapi bencana akan didapatkan oleh warga dan lainnya.

“Ini adalah bentuk lain dari recovery yang mungkin secara sangat berarti yang kami terima, baik dari Kementrian Sosial maupun dari Dinas Sosial Kabupaten Garut,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar mengaku dengan adanya Kampung Siaga Bencana diharapkan muncul analisa kemungkinan terjadi bencana alam. selain itu juga, diharapkan bisa ditemukan langkah-langkah yang bisa mengurangi dampak bencana.

Di Jawa Barat, menurut Dodo, setidaknya sudah terpadat 114 Kampung Siaga Bencana. “Diharapkan (pembentukan KSB) mampu melakukan analisis kemungkinan-kemungkinan terjadi bencana dan memperkirakan adanya korban dan risiko dan pada waktunya, tentunya bisa segera mengambil langkah-langkah yang diharapkan bisa meringankan, mengurangi dampak bencana tersebut,” tutup Dodo. (igo)

0 Komentar