Bupati menjelaskan bahwa pertimbangan dimulainya kembali KBM tatap muka di Kabupaten Garut karena saat ini lebih dari 13 kecamatan di Kabupaten Garut masuk zona hijau. Diketahuinya hal itu menurutnya merupakan hasil kajian Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
Untuk sekolah yang bisa menggelar KBM tatap muka, menurutnya adalah yang berada di kecamatan yang zona hijau dan kuning. ”Jadi dalam dua bulan (setelah persiapan) ini ada yang sudah sekolah. Bisa sekolah di zona-zona sekarang ini. Kecamatan yang zona hijau itu sudah lebih dari 13 kecamatan,” jelasnya.
Untuk pembahasan teknisnya, Rudy mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengundang sejumlah sekolah, termasuk sekolah swasta. Menurutnya hal itu perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mempersiapkan KBM tatap muka.
Baca Juga:Mahasiswa Ajari Warga Bahasa Inggris, Untuk Menyambut Bagendit Sebagai Wisata Kelas DuniaKantor Pemda Kabupaten Bandung Barat Kembali Digeledah KPK
“Nanti kita akan mengundang sekolah-sekolah swasta (juga) bagaimana langkah-langkah konkretnya karena kita tidak bisa untuk terus seperti ini,” kata Bupati Garut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong menyebut bahwa pihaknya selama ini sudah melakukan sterilisasi sekolah melalui program relaksasi BOS (biaya operasional sekolah) selama dua tahun anggaran.
“Selama dua tahun anggaran, BOS itu difokuskan untuk kesiapan protokol kesehatan. Mulai dari maskernya, juga termasuk sarana cuci tangan pakai sabun, termasuk juga disinfektan termasuk yang lainnya. Jadi pada prinsipnya sekolah, stakeholder pendidikan yang ada di kami itu sudah mempersiapkan diri,” sebutnya. (igo)