Dari informasi yang dihimpun, guru yang mengalami gejala KIPI itu adalah guru honorer yang mengajar di salah satu SMP di Leles dengan jenis kelamin perempuan. Guru tersebut mengalami gejala KIPI berupa pusing, tidak bisa jalan, dan tangannya tidak bisa digerakan.
Ia menjelaskan, bahwa guru tersebut pasca vaksinasi memang mengalami lemas, namun ia tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut karena masih menunggu laporan hasil pemeriksaan. Namun dari informasi yang diterimanya, kondisi guru tersebut membaik.
“Sekarang dirawat di rumah sakit (RSUD dr Slamet), kondisinya sekarang membaik yang tadi saya dengar. Saya tidak bisa menyimpulkan gimana, tapi saat ditanya bagaimana kondisinya (dijawab) membaik. Menurut laporan katanya membaik,” jelas Leli.
Baca Juga:Apes, AM Babak Belur Dihajar Warga Karena Mencuri AyamCoba Motor yang Akan Dibeli, DG Malah Kabur Tak Ada Kabar
Sejak kegiatan vaksinasi Covid-19 dilaksanakan di Kabupaten Garut, menurut Leli setidaknya ada enam orang warga yang mengalami gejala KIPI berat dari ribuan orang yang divaksinasi. Keenam orang tersebut pun sempat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut.
Selain yang enam orang itu, Leli juga menyebut bahwa ada warga lainnya yang mengalami KIPI. “Kalau yang lainnya dirawat di puskesmas, sudah itu membaik,” sebutnya.
Sementara itu, Guru honorer di Kabupaten Garut yang mengalami KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) Covid-19 menyebut bahwa dirinya hanya mengalami lemas. Hal tersebut pun menurutnya bukan karena vaksin Covid-19, melainkan karena penyakit bawaan.
Guru yang mengalami KIPI tersebut diketahui berinisial EK (40). Ia mengatakan bahwa dirinya memang memiliki penyakit bawaan, dan hal tersebut pun sudah disampaikan saat ia hendak divaksinasi Covid-19.
“Saya punya riwayat penyakit saraf kejepit sejak 2008. Tahun 2010 sempat mau dioperasi tapi tidak jadi karena kondisi membaik,” katanya, Selasa (16/3).
Usai disuntik vaksin Covid-19, EK mengaku memang tubuhnya merasa lemas, dan langsung berkonsultasi dengan pihak puskesmas terkait kondisinya itu. Pihak puskesmas pun menurutnya langsung datang ke rumahnya dan langsung berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
EK menyebut bahwa saat itu dirinya langsung dibawa ke RSUD dr Slamet untuk menjalani pemeriksaan dan pemeriksaan karena kondisinya itu. “Apakah ini karena vaksin atau bukan saya juga tidak tahu,” sebutnya.