GARUT – Seorang guru yang menjalani vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut diketahui mengalami KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) berupa lumpuh usai menerima suntikan vaksin. Saat itu, guru tersebut sedang menjalani perawatan dan pemeriksaan intensif di RSUD dr Slamet Garut.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani menyebut bahwa guru yang mengalami KIPI itu diketahui disuntik vaksin Covid-19 pada Sabtu (13/3). Walau begitu, ia mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab utama lumpuhnya guru itu.
“Itu kita belum bisa menyimpulkan lumpuhnya dari mana. Itu nanti pihak Komda KIPI yang akan memberikan penjelasan. Tapi kalau sekilas, tadi kita mendengar pembahasan itu kemungkinan besarnya bukan dari vaksinnya ya, tapi itu memang harus ketua komda kipi yang harus memberikan keterangan,” ujarnya, Senin (15/3).
Baca Juga:Gubernur Jabar Berikan Bantuan 1.480 Rutilahu di GarutJalan Utama Menuju Pantai Sayang Heulang Amblas
Dari informasi yang dihimpun, guru yang mengalami gejala KIPI itu adalah guru honorer yang mengajar di salah satu SMP di Leles dengan jenis kelamin perempuan. Guru tersebut mengalami gejala KIPI beberapa jam usai mendapatkan vaksinasi berupa pusing, tidak bisa jalan, dan tangannya tidak bisa digerakan.
Ia menjelaskan, bahwa guru tersebut pasca vaksinasi memang mengalami lemas, namun ia tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut karena masih menunggu laporan hasil pemeriksaan. Namun dari informasi yang diterimanya, kondisi guru tersebut membaik.
“Sekarang dirawat di rumah sakit (RSUD dr Slamet), kondisinya sekarang membaik yang tadi saya dengar. Saya tidak bisa menyimpulkan gimana, tapi saat ditanya bagaimana kondisinya (dijawab) membaik. Menurut laporan katanya membaik,” jelas Leli.
Sejak kegiatan vaksinasi Covid-19 dilaksanakan di Kabupaten Garut, menurut Leli setidaknya ada enam orang warga yang mengalami gejala KIPI berat dari ribuan orang yang divaksinasi. Keenam orang tersebut pun sempat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut.
Selain yang enam orang itu, Leli juga menyebut bahwa ada warga lainnya yang mengalami KIPI. “Kalau yang lainnya dirawat di puskesmas, sudah itu membaik,” sebutnya.
Semenatra itu, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) KIPI Kabupaten Garut, Willy Indrawilis menyebut bahwa dirinya belum bisa memastikan kondisi guru yang mengalami kelumpuhan itu. Hal itu dikarenakan dirinya belum melakukan pemeriksaans ecara langsung.