GARUT – Inilah kabar yang banyak dinantikan warga Kabupaten Garut. Setelah sekian lama melakukan kegiatan belajar di rumah, Pemerintah Kabupaten Garut akhirnya akan segera membuka belajar tatap muka. Kabar itu langsung ditegaskan Bupati Garut, Rudy Gunawan, Selasa (16/3/2021).
Rudy Gunawan mengatakan, gerakan masuk sekolah akan segera mulai disiapkan di akhir bulan maret ini, seperti halnya membersihkan sekolah mengingat fasilitas ini sudah jarang digunakan kembali.
“Setelah lebaran (sekolah dimulai) tapi gerakannya itu akan kita mulai dari sekarang. Ya mulai dari bisi aya rambat lancah di sakola (sarang laba-laba di sekolah). Anak-anak ini kita akan coba nah inilah Gerakan menuju ke sekolah ini dari tanggal 22-28 (maret) ini,” ucap Rudy.
Baca Juga:80 Siswa SMKN 2 Garut Disiapkan Jadi Middle ArsitekCegah Radikalisme di Pesantren, Dadan Hidayatulloh Sosialisasikan 4 Pilar Kepada Para Santri
Rudy juga menyatakan dipertimbangkannya kembali dimulai kegiatan belajar di sekolah di Kabupaten Garut, karena sudah lebih dari 13 kecamatan yang termasuk kedalam zona hijau.
“Berdasarkan kajian dari Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, bahwa ini adalah jalur (zona) hijau, statusnya hijau atau kuning itu bisa dilakukan sekolah dan itu benar-benar diperhatikan. Jadi dalam dua bulan ini ada yang sudah sekolah, bisa sekolah di zona-zona sekarang ini kecamatan yang zona hijau itu sudah lebih dari 13 kecamatan,” ujar Rudy.
Karena akan dilakukan persiapan dalam dua bulan kedepan, Bupati Garut menuturkan akan menggelorakan Ayo Masuk Sekolah sebelum KBM di Kabupaten Garut dimulai kembali.
“Karena di Garut ini akan dilakukan gerakan ayo ke sekolah, nah persiapan dalam dua bulan ini. Ada dalam dua bulan ini ada percobaan di zona yang kuning, di zona yang hijau,” katanya.
Bupati Garut juga akan mengundang sekolah swasta untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan menuju dilaksanakannya kembali kegiatan belajar di sekolah. “Nanti kita akan mengundang sekolah-sekolah swasta bagaimana langkah-langkah konkretnya karena kita tidak bisa untuk terus seperti ini,” kata Bupati Garut.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong mengatakan pihaknya telah melakukan sterilisasi sekolah melalui program relaksasi BOS (Biaya Operasional Sekolah) selama dua tahun anggaran. “Kami sudah mensterilisasikan sekolah melalui program relaksasi BOS, jadi selama dua tahun anggaran BOS itu difokuskan untuk kesiapan protokol kesehatan jadi artinya maskernya juga termasuk sarana cuci tangan pakai sabun, termasuk juga disinfektan termasuk yang lainnya,” ucap Totong.