GARUT – Dalam rangka membangun pemahaman, kepercayaan, dan partisipasi publik untuk pemulihan ekonomi di masa Covid-19, Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar kegiatan komunikasi berupa Petunjukkan Virtual Kesenian Bobodoran Angklung dan Arumba berjuduk “Valakor” (Vaksin Lawan Corona). Melalui peetunjukkan kesenian tradisional ini, diharapkan pesan-pesan sosialisasi terkait penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional dapat disampaikan dengan bahasa yang serdahan dan mudah dipahami masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat.
“Sembari vaksin yang tengah berjalan, kita tetap menegakkan disiplin pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Risiko terkena virus Covid-19 sangat besar bagi yang belum divaksin dan tidak melaksanakan protokol kesehatan,:” ujar Dr. Hadri Pramono, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Hadri mengimbau bagi masyarakat Jawa Barat yang belum terdaftar sebagai peserta vaksin, agar segera mendaftar di website dinas kesehatan setempat.
Baca Juga:Pertemuan Airlangga – Prabowo Jajaki Pilpres 2024Bupati dan Wakil Bupati Ciamis Dinyatakan Sembuh dari COVID-19
“Kita melakukan heard immunity. Kita mencegah virus, mengurangi potensi terkena virus dan menjadikan tubuh kita kebal dari virus. Itulah guna vaksin,” tambahnya.
Sementara, Budayawan Jawa Barat sekaligus Wakil Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan KPERD Jawa Barat Aat Soeratin menjelaskan vaksin merupakan salah satu program pemerintah itu membantu pemulihan ekonomi.
“Vaksin ini merupakan salah satu bentuk pemulihan ekonomi agar kehidupan kita kembali normal. Kuncinya adalah perubahan perilaku. Pengetahuan tentang covid harus menimbulkan pemahaman bagi masyarakat. Kita harus paham supaya bisa melawan covid. Termasuk mau vaksin,” ujarnya.
Pertunjukkan seni virtual ini dipersembahkan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Kominfo. Dalam seni virtual ini disampaikan juga bahwa sasaran vaksinasi tahap kedua mencapai lebih dari 38 juta orang terdiri dari 21 juta lansia dan hampir 17 juta petugas pelayanan publik.(rls)