Untuk Pembinaan hanya Diberi Air Saja
GARUT – Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat) Kabupaten Garut, Agus Mulyana menyebut bahwa sejumlah paguron pencak silat yang tersebar di 42 kecamatan di Kabupaten Garut selama ini kurang diperhatikan oleh pemerintah. Padahal, sejak 2019 menurutnya ada anggaran di desa untuk pemberdayaan, namun itu tidak pernah sampai.
“Di desa-desa, sejak 2019 ini ada anggaran pemberdayaan Rp 140 juta, tapi sampai sekarang belum pernah Paguron (pencak silat) dapat bantuan. Kalau saja dibantu (oleh pemerintah) tentu akan lebih maju,” ujarnya di Garut, Minggu (7/3).
Saat ini, menurutnya, kondisi sejumlah paguron pencak silat di Kabupaten Garut kondisinya cukup memprihatinkan. Namun dalam kondisi memprihatinkan itu, sejumlah paguron di Kabupaten Garut terus berupaya mencetak atlet yang bisa mengharumkan Garut, Jawa Barat, bahkan Indonesia.
Baca Juga:Bupati : Sekolah Tatap Muka di Garut Dilaksanakan Setelah LebaranDadan Hidayatulloh Dikukuhkan Kembali Sebagai Ketua DPC PKB Garut
Upaya tersebut, disebut Agus terlihat dalam event yang diselenggarakan oleh IPSI Kabupaten Garut. “Dalam keterbatasan paguron, walau harus tidur di mana saja puluhan paguron ikut serta ambil bagian dalam seleksi atlet pencak silat untuk Porda (Pekan Olahraga Daerah) Jawa Barat,” sebutnya.
Setelah atlet terpilih diketahui, kedepannya IPSI Garut pun memiliki kewajiban untuk melakukan pembinaan selama empat bulan kedepan. Ia berharap perhatian untuk atlet pencak silat selama pembinaan ditingkatkan oleh pemerintah.
Selama ini, diungkapkan Agus, selama pembinaan atlet pencak silat, pihaknya hanya menerima bantuan air saja. Saat pemerintah memberikan perhatian lebih, menurutnya bukan tidak mungkin para atlet akan lebih berprestasi.
“Event seleksi atlet ini saja bisa terselenggara karena dibantu Dandim Garut, mungkin kalau tidak dibantu batal dilaksanakan. Jadi tolong, para pejabat, kepala desa, dan camat di daerah agar bantu pencak silat, kasian paguron tidak diperhatikan,” tutup Agus. (igo)