GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut segera melakukan relokasi untuk para korban longsor di Kecamatan Cilawu. Demikian diungkapkan Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Kantornya.
“Kami nanti sudah menugaskan pa wakil bupati. Kita pertama melakukan evakuasi dulu dan bedol desa bedah kampung. Pa wakil akan koordinasi dengan desa (terkait persiapan relokasi dan penyediaan tanah, red), pemerintah daerah akan mengeluarkan dana untuk itu,” kata Rudy.
Sebelum menentukan berapa rumah yang harus direlokasi, pihaknya sudah mengirimkan surat agar badan geologi bisa menentukan patok rumah mana saja yang harus relokasi dan tidak. Sehingga kata Rudy, Pemkab Garut punya kepastian berapa rumah yang harus direlokasi.
Baca Juga:Pengusaha Rumah Makan Sulit Sediakan Layanan OnlineKPGS Tidak Terlalu Terdampak Akibat Pandemi
“Kami harus melihat dulu patok, misalnya kalau menurut ahli 40 rumah ya 40 rumah,” katanya.
Rudy mengungkapkan, pihaknya akan membeli tanah 1 hektar dengan taksiran harga Rp2 juta hingga Rp3 juta per tumbak.
“Jadi sekitar Rp1,5 miliar tanahnya saja. Tanahnya akan segera kami beli, mungkin minggu ini ada sudah disepakati. (Kalau, red) ada rekomendasi dari geologi juga (aman bencana, red) kami akan segera keluarkan dana,” tambahnya.
Pihaknya menargetkan 14 hari selama tanggap bencana, keputusan pembelian tanah bisa sudah ada.
“Tapi itu tidak mudah, harus ada kesepakatan banyak orang. Untuk 14 hari itu nanti ada keputusan tanah mana yang dibeli, kami ingin, ada gerak cepat,” katanya.
Berdasarkan hitungan kasar berdasarkan data kemungkinan sementara jumlah rumah yang harus direlokasi, Pemkab Garut harus menyediakan sekitar Rp8 miliar.
“Hitungan kasarnya sekitar Rp8 miliar, untuk itu kami akan koordinasi dengan pa Gubernur dan BNPB untuk mengatasi masalah ini,” pungkasnya. (erf)