Akibat Serbuan Telur Priangan Timur, Peternak Lokal Kalah Bersaing

Akibat Serbuan Telur Priangan Timur, Peternak Lokal Kalah Bersaing
0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Pasokan telur dari Priangan Timur di Kabupaten Garut membludak. Kondisi tersebut membuat peternak ayam lokal di Kabupaten Garut menjerit karena harga ayam dari luar Garut dijual lebih murah.

Akibat serbuan telur ayam Priangan Timur itu, pemasaran telur ayam lokal menjadi kurang. Karena harga ayam telur Priangan Timur lebih murah dibanding telur lokal sehingga konsumen lebih memilih membeli ayam Priangan Timur.

Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Garut (PPAPG), Hendra Permana menyebut bahwa harga jual telur lokal di peternak berkisar di Rp20 ribu, sedangkan harga telur dari luar Garut lebih murah.

Baca Juga:bank bjb Raih Penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award 2021Antar Pulang Pacar, Motor dan Ponsel Raib Dibegal

“Banyak telur kiriman dari Jawa Timur. Harganya lebih murah sekitar Rp17 ribu,” sebut Hendra, (4/2).

Akibat serbuan telur dari luar kota, dijelaskan Hendra, para peternak ayam petelur di Garut hanya bisa gigit jari karena tidak bisa menyamakan harga jual dengan telur dari Jawa Timur. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk segera turun tangan.

“Peternak di Garut tak bisa bersaing jika harga jual jauh lebih murah. Padahal harga pakan ayam saat ini sedang naik. Dari biasanya kurang dari Rp300 ribu per karung (isi 50 kilogram), menjadi Rp 315 ribu per karungnya,” jelas Hendra.

Para pedagang di pasar, lanjut Hendra, menginginkan harga jual telur lokal sama dengan harga telur dari Jawa Timur, namun hal itu tak bisa dilakukan karena peternak akan semakin merugi. “Bisa beda harga mungkin dari soal pakan. Diluar Garut bisa lebih murah harga (pakan),” pungkasnya.

Hendra menyebut, ketersediaan bahan baku untuk pakan dari jagung dari Garut sulit didapat. Padahal Garut jadi salah satu daerah sentra jagung di Jawa Barat.

“Jadi banyak jagung itu dijual ke luar Garut. Sedangkan bagi kami sulit mendapatkan jagung untuk pakan. Akibatnya terpaksa beli pakan dari luar,” tambahnya.

Dengan perbedaan harga telur tersebut, pesanan telur lokal menjadi sepi. Padahal dari segi kualitas, ia menjamin telur lokal lebih bagus ketimbang telur dari Jawa Timur. Ia meminta agar pemerintah segera untuk segera turun tangan. Jika dibiarkan berlarut-larut, para peternak bisa gulung tikar. Di PPAG tergabung 200 peternak yang mengeluhkan soal harga jual telur lokal.

0 Komentar