RadarPriangan.com, GARUT – Bencana tanah longsor yang terjadi di RW 05 Desa Sirnajaya, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut pada Senin (25/1/2021), mengakibatkan kurang lebih 2 hektare sawah dan ladang rusak.
Kepala Desa Sirnajaya, H Wewen Wendi menjelaskan, longsor itu terjadi antara jam 03.00 hingga 04.30 Senin dini hari ketika hujan lebat melanda lokasi tersebut sejak Minggu sore.
Tidak ada korban jiwa dalam longsor itu, namun 2 hektare tanah yang dimiliki 9 warga tampak rusak parah.
Baca Juga:Santunan Rp15 juta Bagi Ahli Waris Pasien Covid-19 yang Meninggal, Warga Ciamis Belum Ada yang MengajukanTakut Terjadi Masalah, Bantuan Keluarga Pasien Covid-19 Dalam Bentuk Uang Tunai
Selain intensitas curah hujan yang cukup tinggi, H Wewen menduga ada rembesan mata air di lokasi longsor. Hal itu yang diduga sementara menyebabkan tanah labil.
Upaya ke depan pihaknya sudah melaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Garut. Dan rencananya, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman bersama Forkopimda akan mengunjungi lokasi tersebut.
Nantinya kata H Uwen (sapaan akrab Kades), Pemkab Garut akan memberikan bantuan bibit tanaman keras di lokasi tersebut sebagai tegakan agar menahan tanah.
” Jadi nantinya setiap batas tanah dari 9 pemilik itu akan ditanam pohon. Di dalamnya juga akan ditanam tanaman buah-buahan yang menghasilkan seperti nangka, duren, buah,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan selulernya Selasa malam (26/1/2021).
Namun demikian tentunya penanaman itu akan dilakukan ketika lokasi tersebut sudah dievakuasi terlebih dahulu dari material longsor yang ada.
” Baru merencanakan penanaman pohon keras. Ada beberapa bibit yang akan ditanam, seperti bibit kayu dan buah-buahan,” tegas H Uwen. (fer/RP)