“Jadi yang paling terasa besar juga terutama kalau tahun 2019, hampir yang di isini ada 30 orang pekerja, sekarang 2020 saya sendiri kalang kabut, banyak gak kerjanya dibanding kerjanya,” kata Yusuf.
Hal itu juga dibenarkan oleh Mimid, petani kopi binaan Aries Sontani. Selama 8 tahun dia berkecimpung di budidaya kopi Arabika, baru sekarang harga kopi anjlok hingga titik terendah yaitu Rp 2 ribu per kilogram.
Memang penurunan harga itu terjadi secara bertahap. Mulai dari Rp7 ribu, Rp 6 ribu, Rp5 ribu sampai titik terendah Rp2 ribu per kilogram.
Baca Juga:Sidak Pasar, Beberapa Jenis Sembako di Ciamis Mulai NaikIndonesia-Turki Jalin Kesepakatan
Kendati demikian, Mimid tetap optimis, masalah harga ini akan berakhir seiring berakhirnya pandemi covid-19. Dia tidak putus asa menanam kopi, justru Mimid menambah luasan tanam kopi di kebunnya.
” (kalau nanam) Bertambah malah, tidak dikurangi, masih optimis. Jadi masyarakat mah masalah harga itu seiring dengan waktu, tapi menanam terus, memelihara terus, gak putus harapan,” ujarnya.(RP)