RadarPriangan.com, GARUT – Desa Sirnajaya, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, tahun anggaran 2020 setidaknya mendapatkan empat sumber anggaran pendapatan. Antara lain dari Dana Desa (APBN), kemudian Alokasi Dana Desa (APBD Kabupaten), Infrastruktur Pedesaan (bantuan Provinsi) dan Bonus Produksi dari PT Star Energy Geothermal Darajat Ltd.
Kepala Desa Sirnajaya, H Wewen Wendi menjelaskan, total anggaran dari 4 sumber itu sebesar Rp 2.126.962.300 dengan rincian Dana Desa sebesar Rp 1.111.171.000, Kemudian Alokasi Dana Desa sebesar Rp 547.635.300, selanjutnya Bantuan Provinsi (IP) sebesar Rp 130.000.000 dan Bonus Produksi sebesar Rp 338.156.000.
Untuk Dana Desa sendiri, berdasarkan surat edaran Pemerintah Pusat, maka terjadi pengalihan atau perubahan untuk penanganan pandemi covid-19. Sehingga banyak rencana pembangunan fisik yang dialihkan untuk bantuan sosial langsung tunai kepada warga terdampak pandemi. Walau demikian, sebagian ada juga yang dibangun kepada fisik dikarenakan bersifat urgen dan mendesak.
Baca Juga:1 Rumah di Cilawu Garut Tertimbun Longsor, 9 Rumah lainnya TerancamAtap Sekolah di Pangatikan Garut Ambruk
“Nah peruntukan Dana Desa itu kebetulan ada bencana musibah covid-19 tapi ada juga yang terbangun yang pertama rehabilitasi pemeliharaan saluran yang terbakar untuk ke daerah Cikapunduhan tepatnya di pesantren Baitul Hikmah, kedua PJU (peneranan jalan umum) di Kampung Gadog, Ketiga TPT SDN Sirnajaya 2 Kampung Ragamukti dan keempat yang akan dibangun yaitu Beronjong di Kampung Gadog RW 07,” ujarnya, Rabu (16/12).
“Kenapa (TPT) itu dibangun karena TPT tersebut kebetulan ada di pinggir sekolah, dan merupakan tebing dikhawatirkan ada anak-anak yang suka bermain di sana celaka. Nah ini judulnya penyelamatan jiwa anak sekolah sehingga terpaksa merealisasikan dibangun demi keamanan,” ujarnya.
Sementara untuk Bonus Produksi, merupakan dana bagi hasil panas bumi dari PT Star Energy Geothermal Darajat Ltd. Bonus produksi ini dialokasikan yang pertama untuk membayar utang desa ketika membangun GOR Desa Sirnajaya, selanjutnya dialokasikan untuk sarana keagamaan yaitu bantuan kepada 4 masjid, kemudian juga dialokasikan untuk belanja sarpras kantor desa.
” Membantu sarana keagamaan yaitu 4 masjid, yang pertama masjid di kampung Ciparanje, kedua masjid kampung Ragamukti, ketiga masjid Kampung Cikapunduhan dan yang keempat masjid di Kampung Gadog, kebetulan masjid-masjid tersebut lagi berjalan membangun,” ujarnya.