Radarpriangan.com, GARUT – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Garut konsentrasikan monitoring terkait potensi penyalahgunaan narkotika menjelang malam pergantian tahun baru. Demikian diungkapkan Kepala BNNK Garut AKBP Irzan Haryono saat jumpa pers di Gedung BNNK Garut, selasa (15/12).
“Tahun baru kita konsentrasi, kita siapkan tim monitor,” katanya.
Irzan mengungkapkan, sejumlah tempat akan dijadikan prioritas pemantauan, terutama di wilayah yang memiliki potensi penyalahgunaan narkoba.
“Kita juga buat spanduk di daerah rawan (penyalahgunaan narkoba, red) termasuk di tempat wisata,” ujarnya.
Baca Juga:Alek Kunkun Maju di Bursa Pemilihan Formatur DPD PAN GarutBupati Dony Pegang Teguh Pesan Orangtua
Pihaknya pun mengingatkan pentingnya seluruh pihak untuk selalu menghindari penyalahgunaan zat adiktif itu. Ia menilai, semua orang berpotensi menjadi korban, maka dari itu semua pihak penting melakukan penjagaan diri dengan keimanan, ketaqwaan hingga memperkuat ketahanan keluarga.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan BNNK Garut, ada tiga desa yang rawan peredaran zat adiktif itu. Wilayah tersebut yakni desa Langensari, Pakuwon dan Ciwalen. Meski begitu, daerah lain pun tidak menutup kemungkinan akan potensi adanya penyalahgunaan Narkotika.
Capaian yang berhasil diungkap BNNK Garut dalam kurun waktu satu tahun kalender 2019yakni penangkapan dua tersangka kasus sabu-sabu dengan barang bukti seberat 1,55 gram sabu. Kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Garut.
Irzan mengungkapkan, untuk memutus rantai penyalahgunaan Narkotika, fokus BNNK tidak hanya pada pengungkapan tetapi juga lebih pada edukasi pendidikan seperti diseminasi informasi Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). (erf)