RadarPriangan.com, GARUT – Puluhan warga di Desa Cijolang, Kecamatan Bulubur Limbangan, Kabupaten Garut mempertanyakan pemberhentian pekerjaan oleh kontraktor perusahaan pabrik sepatu, Sabtu (5/12/2020).
Salah seorang tokoh warga yang tidak menyebutkan namanya mengatakan, mereka merasa pemberhentian tersebut tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Selain itu ada beberapa pekerjaan yang sudah diikat MoU dengan BUMDes Nanjungmekar Desa Cijolang.
Baca Juga:Diskominfo Garut Webinar Bahas Vaksin itu AmanUpdate Kasus Positif Covid-19 Garut, (4/12/2020)
“Secara otomatis di masa covid-19 yang sulit pekerjaan seperti sekarang ketika diberhentikan agak repot pak,” ujarnya.
Berdasarkan informasi sementara dari pihak perusahaan, ada warga luar yang masih dari Kecamatan Limbangan yang rupanya juga meminta pekerjaan yang sama. Oleh karena itu pihak perusahaan memberhentikan sementara pekerjaan dengan warga Cijolang.
Menurut dia, hal itu tidak masalah namun dalam hal ini jika pekerjaan yang sudah diikat MoU dengan BUMDes dan warga Cijolang diharapkan tidak diberhentikan begitu saja. Atau minimal ada pemberitahuan terlebih dahulu dengan warga.
Dampaknya kata dia, sebanyak 250 orang lebih saat ini tidak lagi bekerja di sana. Padahal pekerjaan itu sangat diharapkan warga membantu perekonomian di masa sulit seperti sekarang.
Senada dengan itu, H Ahmad Ardiansyah tokoh warga lainya juga menyayangkan dengan pemberhentian pekerjaan secara sepihak tersebut.
Menurutnya warga setempat harusnya mendapatkan prioritas lebih dalam hal pekerjaan ketika ada pembangunan di wilayah mereka.
Mestinya dalam hal ini perusahaan bisa secara kooperatif memberitahukan dari awal dan membimbing jika memang pihak masyarakat ada kekurangan.
Baca Juga:Kasus Ustadz Maaher Direspon Cepat, Kasus Denny Siregar Mandek, Begini Tanggapan PolisiPemerintah Putuskan Moratorium DOB Dilanjutkan, Ini Alasannya
“Harus bisa memberdayakan mayarakat sektiar dengan potensi-potensi masyarakt sekitar. Kalau kurang ya harus dibimbing, lebih kepada persuasif,” ujarnya.
Sementara itu pihak perusahaan sendiri belum berhasil dimintai keterangan sampai berita ini dinaikkan. (RP)