RadarPriangan.com, GARUT – Bencana longsor kembali terjadi di Kabupaten Garut. Pada Kamis pagi (3/12/2020), 15 rumah di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong tertimbun longsor.
Selain itu, puluhan rumah lainnya juga terancam terkena longsor.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, longsor menimpa dua RT di Kampung Sawah Jeruk. Selain 15 rumah sudah tertimbun longsor, sebanyak 40 rumah lainnya ikut terancam.
“Semua warga yang rumahnya tertimbun dan terancam sudah kami ungsikan. Mereka sudah menempati SMPN 1 Talegong yang jadi titik pengungsian,” kata Helmi.
Baca Juga:Update Kasus Positif Covid-19 Garut, (2/12/2020)Siswa Sepimma Polri Angkatan 64 tahun 2020, Mengikuti Webinar
Saat ini kata Helmi, pergerakan tanah masih terus terjadi. Semua warga sudah diminta agar tak kembali ke rumahnya. Longsor yang terjadi cukup besar dengan tinggi 400 meter dan panjang 500 meter.
Ancaman longsor itu sendiri sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Sejak tanda longsor terlihat, lanjut Helmi, Muspika Kecamatan Talegong sudah meminta warga untuk mengungsi.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa berkat kesigapan Muspika dan masyarakat juga taat,” katanya.
Data rumah yang terancam bisa terus bertambah karena masih terjadi pergerakan tanah. Pihaknya juga terus mewanti-wanti agar masyarakat bisa menjaga keselamatan diri.
Helmi juga mengabarkan, Jalan provinsi di dekat lokasi longsor juga amblas. Material longsor belum bisa dibersihkan akibat masih berbahayanya lokasi kejadian.
“Logistik untuk pengungsi akan kami sediakan. Termasuk fasilitas kesehatannya. Lokasi SMP dipilih karena juga dekat dengan Puskesmas,” ucapnya. (igo)