“Kami berkomitmen untuk mengimplementasikan Inisiatif Penangguhan Layanan Utang (Debt Service Suspension Initiative/ DSSI), termasuk perpanjangannya hingga Juni 2021, memberikan kesempatan bagi negara yang memenuhi syarat DSSI untuk menangguhkan pembayaran layanan hutang bilateral resmi,” tutur isi deklarasi tersbeut.
“Kami sangat mendorong mereka untuk berpartisipasi dengan persyaratan yang sebanding saat diminta oleh negara yang memenuhi syarat,” imbuhnya.
Terkait upaya pemulihan dan pembangunan masa depan yang berkelanjutan, para pemimpin anggota G20 menyatakan, komitmen untuk memajukan kesiapan, pencegahan, deteksi, dan respons terhadap kemungkinan pandemi di masa depan.
Baca Juga:Tingkatkan Proses Penangkaran Kura-kura PurbaUMK Ciamis Masih Terendah Ketiga di Jawa Barat
Mereka juga menggarisbawahi, pentingnya upaya pemulihan inklusif yang menangani permasalahan terkait kesenjangan dengan poin-poin pembangunan berkelanjutan, akses setara terhadap kesempatan, dunia pekerjaan, pemberdayaan perempuan, edukasi, pariwisata, serta migrasi dan forced displacement.
Selain itu, terkait perlindungan planet serta sumber daya alam bersama juga menjadi salah satu tema utama dalam deklarasi tersebut.
“Mencegah degradasi lingkungan, melestarikan, menggunakan secara berkelanjutan dan memulihkan keanekaragaman hayati, melestarikan lautan kita, mempromosikan udara bersih dan air bersih, menanggapi bencana alam dan peristiwa cuaca ekstrem, dan mengatasi perubahan iklim adalah salah satu tantangan paling mendesak di zaman kita. Saat kami pulih dari pandemi, kami berkomitmen untuk melindungi planet kita dan membangun masa depan yang lebih ramah lingkungan dan inklusif untuk semua orang,” demikian deklarasi G20.
G20 diisi oleh 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Mereka adalah yakni Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Britania Raya, China, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, serta Uni Eropa. (der/fin)