- Yudha Puja Turnawan Maraton Kunjungi Warga Miskin
Radarpriangan.com, GARUT – Mak Juarsih (80) seorang janda tua hidup sebatang kara di Kampung Bungur, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut.
Janda tua ini tinggal di sebuah pos ronda dikarenakan rumah yang ditempatinya mengalami kebakaran beberapa tahun silam.
Sempat hidup menumpang ke saudara namun dikarenakan tidak betah dan tidak mau menyusahkan orang lain, Mak Juarsih akhirnya memilih tinggal di pos ronda berukuran 2 x 1 meter.
Baca Juga:Update Kasus Positif Covid-19 Garut, Minggu 22 November 2020Dodi Gustari Resmi Nahkodai PBSI Garut
Melihat kondisi yang memprihatinkan tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Garut, Yudha Puja Turnawan bersama pemerintah Desa, Ketua LPM, BPD dan RT RW berembug untuk membangun sebuah tempat tinggal bagi mak Juarsih.
“Emak Juarsih sempat punya rumah di kampung Bungur ini. Namun mengalami musibah kebakaran dan rumahnya di atas tanah orang lain, sehingga sementara emak Juarsih tinggal di pos RW di kampung Bungur,” ujar Yudha, Senin (23/11/2020).
” Insyaa Allah pihak desa, RW, LPM dan BPD akan berembug untuk mencari tanah buat emak Juarsih. DPC PDI Perjuangan akan membelikan tanah untuk emak Juarsih jika sebidang tanahnya sudah ada,” tambah Yudha.
Mak Juarsih sendiri kata Yudha, secara data kependudukan tercatat sebagai warga Desa Padasuka, Kecamatan Cibatu, namun tinggal di Kampung Bungur, Desa Leuwigoong.
Rencananya nanti Yudha akan membangunkan rumah di Kampung Bungur, Desa Leuwigoong. Yudha siap membantu membelikan tanah sekitar 3 tumbak untuk membangun rumah Mak Juarsih ini.
Dalam kunjungan tersebut, Yudha juga sudah memberikan sembako dan uang untuk pegangan mak Juarsih.
Ketua LPM Desa Leuwigoong, Iwan Arif Mansyur menjelaskan, mak Juarsih ini mengalami kebakaran sekitar 5 tahun yang lalu. Kebetulan rumah yang ditempatinya berdiri di ranah milik saudaranya.
Baca Juga:Selama Tujuh Jam Ridwan Kamil Diperiksa Bareskim Terkait adanya Kerumunan di Megamendung BogorUpdate Kasus Positif Covid-19 Garut, Sabtu 21 Nopember 2020
Namun ketika rumah itu kebakaran akhirnya pemiliknya pindah ke Bandung dan tanah itu dibangun oleh pemiliknya.
Mak Juarsih sendiri sempat dibawa saudaranya ke Bandung, namun rupanya mak Juarsih tidak betah dan memilih tinggal di Kampung Bungur, Desa Leuwigoong.
Warga setempat sendiri sebetulnya sangat perhatian dan peduli dengan mak Juarsih. Selama ini kebutuhan makan dipenuhi oleh tetangga setempat. Bahkan banyak tetangga setempat yang meminta mak Juarsih tinggal di rumahnya. Namun rupanya mak Juarsih tidak mau merepotkan orang lain dan dia memilih tinggal sendiri