” Akbar sempat ikut tinggal dengan Bibinya di Kecamatan Singajaya. Namun bibinya sering kehilangan akbar karena akbar banyak berdiam bahkan tidur di gunung. Hingga akhirnya akbar kembali ke rumah neneknya,” ujar Ma’mun.
Di usia sekitar 11 tahun atau kelas 4 SD, Akbar memutuskan keluar sekolah dari SD Negeri Muarasanding 1. Dia acapkali kabur dari rumah untuk mencari ibunya tanpa dibekali informasi bagaimana ciri-ciri fisik Ibunya, apalagi foto.
” Hingga saat ini Akbar sudah merasa putus asa dan tidak lagi peduli tentang keberadaan ibunya,” ujar Ma’mun.
Baca Juga:Petani dan Penyuluh di Ciamis Diminta Terapkan Protokol Kesehatan dalam AktivitasOperasi Otak Sukses, Maradona Pulih
Akbar sendiri diketahui belajar ngaji dari Bapaknya bernama Unan dan neneknya, mak Uti.
” Bapaknya dan Kakek-Neneknya selalu berpesan agar Akbar tidak meninggalkan Salat dan Mengaji. Memang Makhraz dan Tajwid Akbar masih agak belepotan, namun suaranya ketika mengaji cukup merdu dan enak didengar,” jelas Ma’mun.
Berbekal pesan orang tuanya, Akbar berkelana di jalanan. Dia bahkan pernah mengamen hingga gitarnya dirampas orang. Kemudian dia menjadi pemulung dengan bermodal karung dan berjalan kaki.
Lebih jauh lagi Ma’mun menceritakan, perjalanan Akbar yang membuat sedih saat menjadi pemulung. Akbar juga dikisahkan sering dipalak preman. Uang hasil jerih payahnya menjadi pemulung terkadang diserahkan ke preman.
“Biarlah mungkin uang itu bukan rezeki saya, yang penting saya selamat,” kata Ma’mun menirukan ucapan Akbar.
Akbar juga pernah berkelana ke tempat yang cukup jauh seperti ke Bantul dan menyebrang laut ke Lampung.
” Beberapa kali dia diajak orang, jika hatinya mengiyakan dia ikuti ajakan tersebut. Hingga pernah menyeberang laut ke Lampung. Pernah juga sampai ke Bantul. Akbar tetap jadi pemulung. Dan akbar tetap mengaji setelah salat dan saat merasakan perutnya lapar agar tidak terasa lapar, berhenti mengaji ketika rasa laparnya terusir dari perut meskipun tetap saja belum makan,” ujar Ma’mun.
Baca Juga:Joe Biden Unggul Sementara, Imam Masjid New York Bilang BeginiOknum Satpam Nyambi Jualan Obat-obatan Terlarang
Saat ini kata Ma’mun, banyak pesantren yang menawari Akbar mondok secara gratis setelah mendengar kisah hidup yang luar biasa dari Akbar.
“Tinggal kembali ke Akbar mau kemana yang akan dia pilih. Akbar juga bisa mengikuti program kesetaraan sambil mondok,” ujar Ma’mun. (RP)