RadarPriangan.com, GARUT – Ghifar Akbar, remaja berusia 16 tahun mendadak viral karena fotonya beredar luas di media sosial.
Foto Akbar itu menjadi perbincangan dan menarik banyak simpati masyarakat karena di tengah kesibukannya sebagai seorang pemulung dia menyempatkan diri membaca Al Quran.
Sikap Akbar ini patut menjadi pelajaran. Di tengah kesibukan duniawi dia selalu menyempatkan diri untuk beribadah.
Baca Juga:Petani dan Penyuluh di Ciamis Diminta Terapkan Protokol Kesehatan dalam AktivitasOperasi Otak Sukses, Maradona Pulih
Al Quran selalu menjadi sahabat setia Akbar yang dia bawa kemanapun berada. Di waktu istirahat di sela-sela aktivitasnya dia selalu menyempatkan diri untuk menghafal Al Quran.
Akbar sendiri belakangan diketahui adalah warga Kampung Sodong, Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Mulanya Akbar yang tengah mengaji di trotoar, Jalan Braga, Bandung difoto tanpa disadarinya kemudian diunggah netizen ke media sosial.
Dari situlah Akbar menjadi viral dan banyak dicari berbagai pihak yang simpati dan takjub dengan kesolehan Akbar.
Termasuk salah satunya pengurus Pondok Pesantren Al Hilal dari Geger kalong Badung juga berusaha mencari-cari Akbar kemudian berhasil bertemu di daerah Lembang pada Selasa (3/11/2020).
Akbar kemudian diajak ke ponpes Al Hilal, kemudian dari sanalah diketahui ternyata Akbar adalah warga Kabupaten Garut.
Pengurus Ponpes Al Hilal kemudian mengantar Akbar pulang ke rumah neneknya di Kampung Sodong.
Baca Juga:Joe Biden Unggul Sementara, Imam Masjid New York Bilang BeginiOknum Satpam Nyambi Jualan Obat-obatan Terlarang
Pada Kamis pagi (5/11/2020), Ma’mun Gunawan, dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut juga menyempatkan diri mengunjungi Akbar di rumah neneknya. Ma’mun mengaku banyak berbincang dengan Akbar dan keluarganya.
Dari hasil perbincangan itu Akbar sempat menyatakan bahwa dirinya senang dipanggil Ghifar Al Ghifari.
“Begitu pernyataan pertamanya ketika saya bertemu di ujung gang rumahnya Kamis pagi (05/11). Alasannya nama itu akan selalu mengingatkan dirinya akan dosa, sehingga terus menyemangatinya untuk terus mengaji di manapun berada,” ujar Ma’mun.
Akbar sendiri rupanya masih mempunyai seorang ibu bernama Siti yang meninggalkannya bekerja menjadi TKW di Arab sejak Akbar berusia 8 bulan.
Oleh karena itu, Akbar lebih banyak diasuh oleh kakek dan neneknya, karena neneknya tidak tega melihat Akbar diperlakukan kurang baik oleh ibu tirinya.