Hanya saja, untuk merealisasikannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beberapa tahapan/kiat-kiat yang harus dilalui. Berikut pengalaman kiat-kiat sukses menjadi Ketua OSIS :
Pertama, patuhi semua bentuk aturan yang baik, tekatkan cita-cita menjadi apapun, kemudian keluar dari zona nyaman dengan begitu hidup kita akan terarah.
Kedua, buatlah hati orang tua dan guru kita selalu senang dengan perilaku kita yang membanggakan, serta jalin komunikasi dengan orang lain secara baik.
Baca Juga:Raup Banyak Cuan, Raffi Ahmad Malah Mau Jual Rans Entertainment?Agun: Dana Desa Masih Tumpang Tindih, Belum Menyentuh Kesejahteraan Masyarakat
Ketiga, berusaha untuk terus berprestasi dan tidak mudah untuk merasa puas dengan apa yang dimiliki sekarang, agar kemampuan terus berkembang dengan sendirinya.
Keempat, selalu haus informasi dan bisa membaca peluang agar bisa membuka diri terhadap kritik dan saran orang lain. seperti yang dikatakan R. Kiyosaki “orang sukses selalu bertanya banyak hal”.
Kelima, harus perbanyak bercermin terhadap orang-orang yang telah sukses dan orang gagal karena di sana ada proses perjuangan yang kita tidak ketahui.
Banyak pelajaran berharga yang telah didapat ketika menjadi menjabat Ketua OSIS , di antaranya belajar berjiwa kepemimpinan, cara membuat suasana tenang ketika ada perbedaan pendapat, timbulnya jiwa corsa, dan rasa kekeluargaan dengan sesama anggota dan pengurus.
Berorganisasi merupakan belajar gambaran bermasyarakat kelak dan menemukan hal-hal baru, tentu kita bisa berkembang dan maju lebih sukses dibandingkan mereka yang pasif dan tidak mau bergerak dari zona nyaman-nya. Berorganisasi merupakan jawabannya.
Perubahan yang signifikan dalam diri penulis yang tadinya anti berorganisasi menjadi aktif berorganisasi menjadi sebuah keanehan tersendiri bagi rekan-rekan di sekitar.
Ini menunjukkan bahwa manusia bisa berubah, asalkan di dalam dirinya ada niat untuk berubah menjadi lebih baik. Di sekolah kita belajar bahwa berbuat salah itu suatu kejelekan, dan kita akan dihukum bila melakukannya (padahal tidak seperti itu).
Baca Juga:Berawal dari Suara Azan, DJ Katty Butterfly Mantap Pindah KeyakinanAS Dukung Kedaulatan Indonesia di Natuna
Jika Anda melihat bahwa manusia didesain untuk belajar, kita belajar dengan melakukan kesalahan. Kita belajar berjalan karena pernah terjatuh. Jika kita tidak pernah jatuh, kita tidak pernah berjalan.
Tidak ada yang tidak mungkin selagi mau berusaha untuk mencapai tujuan dan target. Jika masih saja ragu berpikiran negatif dengan tujuan dan target, mungkin diri kita hanya akan menjadi penghayal tinggi yang tidak pernah merealisasikannya. Janganlah mengucapkan kamu tidak bisa melakukan sesuatu. Itu adalah kebiasaan orang miskin. Tanyakanlah bagaimana cara melakukannya.(rls)