“Sempat punya BPJS Kesehatan, tapi itu dulu waktu saya masih kerja di garmen, tapi sekarang boro-boro,” ucapnya.
Neng berharap apa yang menjadi keputusan pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan benar-benar bisa melihat kondisi masyarakat saat ini.
“Sayamah berharap Jampersal ini masih tetap berlaku, tapi mungkin sifatnya harus lebih tepat sasaran. Karena kalau tidak mau bagaimana seperti kami ini yang hanya kerja serabutan,” jelasnya.
Baca Juga:70 Nakes Positif CovidAnda Suka Berlebihan Mengkhawatirkan Pasangan?
Sementara itu Pjs Bupati Cianjur, Dudi Sudrajat Abdulrohim mengaku belum menerima laporan dari Dinas Kesehatan kaitan rencana akan dicabutnya pelayanan Jampersal di masing-masing Puskesmas dan Rumah sakit di Cianjur.
“Waduh, saya belum dapat informasi itu kang, dan Dinas Kesehatan hingga saat ini belum ngasih kabar. Coba nanti saya kroschek dulu,” singkatnya saat ditemui di Kegiatan penyerahan Simbolis Maskara bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Kecamatan Sukaresmi.
Sementara itu dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur belum bisa dikonfirmasi kebenaran pencabutan pelayanan Jampersal di masing-masing Puskesmas dan Rumas Sakit.(yis/sri)