RadarPriangan.com, GARUT – Hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Garut sejak Minggu (11/10/2020) sekitar pukul 22, mengakibatkan sebagian wilayah terkena banjir dan longsor. 6 kecamatan, yakni Kecamatan Pameungpeuk, Cisompet, Cibalong, Cikelet, Pamulihan, dan Kecamatan Peundeuy terimbas hujan menjelang pagi pukul 06.00 WIB, Senin (12/10/2020). Akses jalan Garut-Pameungpeuk pun terganggu.
Memang agak surut tapi mendung lagi, Kita lakukan langkah antisipasi kalau kalau ada yang terjadi hal yang cukup besar
“Tim kita sudah kesana bahkan pa Bupati sudah berangkat, tim kita full dari Dinsos, Dinas PUPR, BPBD, Dinas Kesehatan, Damkar dan lainnya kita kirim semuanya mudah-mudahan kita bisa lakukan langkah-langkah lebih tepat,” kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan, Senin (12/10)
Baca Juga:Nikita Mirzani Berbalik Tantang Pendukung Puan MaharaniMimpi Guardiola Hanya Messi
Menurutnya, kebutuhan mendesak untuk warga saat ini yakni pasokan air bersih, pakaian hingga selimut, untuk itu pihaknya melalui PDAM dan Dinas PUPR membawa perangkat dan kebutuhan pasokan air termasuk peralatan ke wilayah terdampak.
“Kita sudah koordinasi dengan pak Asda, pak Sekda, kita menyiapkan segala yang sifatnya darurat,” katanya.
Ketika ditanya soal dampak banjir bandang tersebut, pihaknya belum mengetahui jelas. Namun selain intensitas hujan yang begitu besar, minimnya pepohonan di sejumlah hutan diduga menjadi salah satu sebabnya.
“Saya belum bisa menyimpulkan, kalau lihat dari sungai disitu kan ada sungai cikalembu, tapi secara umum memang kita dari tahun berapa hutan pohonnya tinggal sedikit, mungkin (diduga menjadi sebab, red), saya belum bisa menyebutkan itu karena faktornya banyak,” tambahnya.
Meski sudah surut, Helmi tetap mengimbau agar warga tetap waspada terhadap potensi banjir bandang susulan. Hal tersebut mengingat intensitas hujan yang masih pluktuatif.
Di Kecamatan Pameungpeuk, luapan Sungai Sungai Cipalebuh dan Sungai Cikaso, sedangkan Sungai Cibera di Kecamatan Cibalong dan Sungai Cipasarangan Kecamatan Cikelet menyebabkan banyak perkampungan terendam banjir. Bahkan 3 jembatan gantung di Kecamatan Pameungpeuk hanyut. Mengantisipasi hal ini di lokasi terdampak, seperti jaringan listrik dipadamkan, dan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) tidak bisa melayani pelanggannya.
Di Desa Mandalakasih, 1 buah jembatan gantung hancur, sedangkanrumah ratusa rumah terendam, yaitu di Kp. Leuwisimar (250 rumah), Kp. Sukagalih (100 rumah), Kp. Sukapura (70 rumah), dan di Kp. Asisor (30 rumah).