Dukung Jokowi dan Omnibus Law, Ferdinand Tertawa Ketika Disebut ‘Penjilat’

Dukung Jokowi dan Omnibus Law, Ferdinand Tertawa Ketika Disebut ‘Penjilat’
Ferdindan Hutahaean Foto by twitter @FerdinandHaean3
0 Komentar

RadarPriangan.com, JAKARTA– Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean membantah tuduhan sebagai ‘penjilat’ setelah dirinya mendukung penuh setiap langkah Pemerintah Joko Widodo.

“Penjilat? Hahaha. Dari dulu kalau saya punya mental penjilat, tak akan saya tinggalkan Jokowi karena beda prinsip tentang subsidi dan pembangunan. Kalau saya penjilat sudah jadi pejabat saya dari dulu,” Ujar Ferdinan lewat keterangan tertulisnya, Ahad (11/10).

Sikap politik Ferdinand memang berbeda dengan Partai Demokrat. Terlihat di Undang-undang Omnibus Law misalnya, Ferdinand nyatakan dukungannya. Bagi dia, Undang-undang tersebut mengatur semua kelompok masyarakat dengan tujuan mengantarkan bangsa Indonesia kepada cita-cita kemerdekaan, yaitu masyarakat yang adil, makmur dan sentosa sejahtera.

Baca Juga:Teddy Minta Ridwan Kamil Mundur dari Jabatan Gubernur Jika Menolak Omnibus LawWakil Wali Kota Tasik Sayangkan Insiden Keracunan Massal di Tengah Pandemi

Sikap ini bertolak belakangan dengan Partai Demokrat yang selama ini menjadi ‘rumahnya’. Demokrat dengan tegas menolak Omnibus Law karena dianggap memangkas hak-hak buruh. Sikap ini ditujukan dengan aksi Walk Out ketika rapat pengesahan Omnibus Law pada Senin (5/10) lalu di DPR RI.

“Saya tegaskan sikap saya dengan prinsip-prinsip berpolitik yang saya pilih sesuai nurani saya. Berpolitik untuk bangsa, bukan untuk pribadi atau kelompok, tapi untuk kepentingan bangsa.” Ujar Ferdinand.

“Jadi kalau ada yang menuduh saya penjilat, dan menjilat untuk dapat jabatan sekarang, saya harus tertawakan dia karena dia tak kenal dengan Ferdinand Hutahean.” sambungnya.

Dia menegaskan bahwa, keberpihakannya kepada pemerintah bukan kepentingan pribadi atau kelompok. Namun keberpihakannya demi kepentingan negara.

“Pemerintah sedang melawan musuh negara yaitu pihak yang ingin merusak NKRI dan Pancasila serta politisi yang mencari keuntungan politik dari kisruh bangsa. Maka keberpihakan saya kepada pemerintah adalah keberpihakan kepada negara, karena mereka musuh negara itu menyerang pemerintah untuk merusak negara.” Ucap Ferdinand.

Untuk itu, Ferdinand mengaku siap mundur dari Partai Demokrat karena perbedaan prinsip tersebut.

“Jadi kalau sekarang pun saya akan pergi dari Partai Demokrat, itu jangan karena soal prinsip dan keyakinan politik, jalan politik kebangsaan yang saya yakini terlepas apakah saya salah atau benar dengan prinsip yang saya yakini. Saya memutuskan untuk pergi dan akan mengundurkan diri.” Pungkas Ferdinand Hutahean. (dal/fin). 

0 Komentar