“Kita jenguk korban, dan kita berikan santunan untuk meringankan bebannya. Beliau ini hanya buruh harian yang pendapatanya tidak menentu,” tutur Evi, Minggu (6/9/2020).
Hiswana Migas Garut lanjut Evi, meminta kepada keluarga dan masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam penggunaan gas LPG.
” Masyarakat harus paham cara aman memakai LPG,” ungkapnya.
Evi sendiri menyebut, saat ini, Hiswana Migas Garut sedang giat-giatnya melakukan sosialisasi khususnya kepada 1050 pangkalan penyalur tentang penggunaan gas LPG yang aman.
Baca Juga:Warga Jakarta Terjatuh dari Motor di Jalan Ahmad Yani Kota TasikTersangka Penusukan yang Mengaku Dapat Bisikan Gaib Diduga Alami Gangguan Jiwa
” Nanti dari 1050 pangkalan yang tersebar di Kabupaten Garut akan menyampaikan lagi kepada masyarakat bagaimana protokol yang benar cara aman pakai Gas,” katanya.
Menurut Evi sedikitnya ada 9 poin yang harus diketahui oleh masyarakat bagaimana menggunakan gas LPG yang aman, diantaranya adalah:
- Memiliki Dapur yang cukup sirkulasi udaranya
- Tabung harus ditempatkan dengan sirkulasi udara dan ventilasi yang baik.
- Menggunakan regulator yang telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).
- Klem yang terpasang pada kedua ujung selang harus kuat dan terpasang dengan benar
- Pastikan selang regulator tidak tertekuk atau tertindih.
- Segel (security seal cap) dan tersedianya karet hitam (rubber seal) di tabung gas yang kondisinya dalam keadaan baik.
- Sebelum menyalakan kompor, cek dulu apakah ada bau khas gas elpiji atau tidak. Jika sudah aman bisa langsung nyalakan kompornya.
- Secara rutin melakukan pengecekan regulator dan selang, terutama yang sering terkena tumpahan makanan.
- Jika didapati ada kebocoran gas segera mematikan kompor dan sumber api lainnya, serta aliran listrik di dalam rumah.Segera lepas regulator, bawa tabung keluar atau ruangan terbuka dan jauhkan dari api.
“Dan masyarakat harus secepatnya menghubungi agen atau pangkalan terdekat,” sebutnya. (RP/bbr)