RadarPriangan.com, GARUT – Tiga orang anak yatim yang masih di bawah umur di Kampung Gadog RT 01/01 Desa Sirnajaya, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut dibantu membangun rumah secara swadaya.
Bantuan itu inisiatif bersama antara Camat Pasirwangi Odik Sodikin, Kepala Desa, Fasilitator (pendamping) dan masyarakat setempat.
Awal mula keprihatinan itu muncul ketika ibu dari ketiga anak yatim ini meninggal dunia. Dimana ibu ketiga anak tersebut yang bernama Ening sebetulnya calon penerima bantuan BSPS (bantuan stimulan Perumahan swadaya).
Baca Juga:Kasihan, Guru Honorer Garut Derita Radang OtakSitus Jambansari dan Keraton Salagangga Kabupaten Ciamis Dapat Anggaran Revitalisasi
Kepala Desa Sirnajaya, H. Wewen Wendy menjelaskan, ketika proses itu berjalan, Ening calon penerima BSPS itu meninggal dunia. Ening meninggalkan tiga orang anak yang masih kecil. Satu anaknya yang paling besar baru berusia 9 tahun.
Masalahnya kata H. Wewen, penerimaan bantuan BSPS itu tidak bisa diwariskan kepada tiga orang anaknya karena kurang persyaratan. Sehingga bantuan itu terpaksa harus dilimpahkan kepada warga lainnya.
Karena itulah kata H. Wewen, Camat Pasirwangi, dan seluruh pihak merasa iba dengan nasib ketiga anak yatim tersebut. Akhirnya tercetuslah ide untuk swadaya membangun rumah ketiga anak yatim tersebut.
“Alhamdulillah dengan segenap swadaya pak Camat, kepala desa, fasilitator, toko material ,warga setempat akhirnya dibangunlah rumahnya. Dan hari ini sudah mulai dibongkar,” ujar H. Uwen (sapaan akrab Kades)
Kades sendiri menjelaskan, untuk Desa Sirnajaya mendapatkan kuota BSPS sebanyak 25 unit. Dimana 20 unit sudah dibangun dan 5 unit menyusul karena terkendala masalah teknis. Salah satunya kasus yang dialami Ening karena meninggal dunia. (RP)