RadarPriangan.com, GARUT – Beberapa orang tua siswa di Kabupaten Garut menjadi ragu untuk menyambut belajar tatap muka. Hal itu mengingat meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut.
“Melihat kondisi saat ini memang agak was-was lagi, setelah sebelumnya new normal. Tapi jika berkaca pada persebaran kasus Covid19, Garut maupun Jabar sedang masif-masifnya. Jadi khawatir juga jika anak tertular atau menjadi perantara,” kata Rahman, warga Garut saat diminta tanggapan kaitan proses belajar mengajar di tengah pandemi.
Sementara itu, pihak sekolah mengaku belum menerima surat rekomendasi atau izin dari orang tua siswa kaitan adanya proses pembelajaran tatap muka selama pandemi Covid19.
Baca Juga:Emak-emak Diseruduk Sapi KurbanPeta Sebaran Masih Gelap, Pemprov Gencar Tes Masif Keluarga ASN
“Kami belum menerima pengajuan dari orang tua (rekomendasi agar anak-anak belajar tatap muka di sekolah, red), tapi kalau anak-anak sudah rindu belajar di sekolah dengan tatap muka bersama guru-guru,” kata Kepala SMKN 2 Garut Dadang Johar Arifin kepada wartawan.
Menurutnya, pihak sekolah masih mengacu pada instruksi Menteri Pendidikan maupun Dinas Provinsi Jawa Barat. Untuk itu, sementara ini proses pembelajaran masih secara daring (dalam jarigan/online).
“Kita kan melihat fenomena yang sekarang terjadi, jadi kita juga was-was. Tadinya ada prakiraan dalam waktu dekat ini melakukan tatap muka 50 persen, tapi nika melihat di bandung juga meningkat kembali (kasus Covid19, red), di Garut juga. Mungkin pastinya, besok ada rakor dengan KCD (Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat, red) kaitan teknis pembelajaran itu,” katanya. (erf/RP)