RadarPriangan.com, GARUT – Penilik Pendidikan Non Formal (PNF) Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Wartika, mengungkapkan beratnya proses belajar mengajar bagi PAUD di masa pandemi.
Baik secara daring maupun luring butuh pengorbanan besar dari para guru dan siswa. Terutama bagi guru yang berstatus honorer.
Kendati demikian, dia melihat pengabdian guru honorer begitu besar yang tanpa lelah menyumbang tenaga, pikiran dan materi mereka untuk anak bangsa.
Baca Juga:Sebanyak 1.279 Mahasiswa Uniga Menjalani KKN, Tersebar di Ratusan DesaMemalsukan Pestisida, Warga Tasik Ditangkap Sat Reskrim Polres Garut
Untuk sistem daring sendiri menurut Wartika, setidaknya diperlukan kuota dan HP android. Sementara secara luring, para guru harus berkeliling melihat dan mendidik langsung kelompok belajar siswa.
Untuk sistem daring sendiri laporan tugas belajar bisa dikirim lewat WA grup. Sementara secara luring, kelompok belajar dibentuk maksimal 5 orang.
“ Saya setiap hari kerja berada di kantor PNF, untuk memantau pelaksanaan pembelajaran daring dan luring PAUD dan TK. Guru-guru PAUD melaporkan hasil pembelajaran melalui WA Grup. Bagi guru yang terkendala alat komunikasi, ada yang datang ke kantor menyerahkan laporan kegiatan belajar,” kata Wartika, Senin (27/7/2020).
Hasil belajar itu tugasnya dikumpulkan ke PNF sebagai bukti telah melaksanakan proses belajar mengajar. (pap/RP)