BANDUNG – Pemprov Jabar belum bisa memutuskan apakah bantuan sosial (bansos) tahap tiga bisa disalurkan atau tidak. Hal itu harus mendapat persetujuan dari DPRD Jabar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Mohammad Arifin Soedjayana menyatakan,
untuk penyaluran paket bansos tahap tiga masih dalam kajian. Mulai komoditi paket bansos hingga kemungkinan penyaluran bansos diperpanjang karena pandemi Covid-19 belum dapat diprediksi kapan berakhir.
Baca Juga:Masuk Fase ketiga, Uji Vaksin Covid-19 Sinovac Tunggu Izin Komite EtikElektabilitas Emil Kian Melejit
“Rapat dengan dewan ada keinginan seperti provinsi lain bansos diperpanjang tapi jumlah paket dikurangi, tapi hal itu belum diputuskan,” kata Arifin, kemarin (23/7).
Menurutnya, saat ini pihaknya lebih fokus untuk menyelesaikan pendistribusian bansos tahap dua terlebih dahulu. Bahkan, dirinya meyakini tahap dua ini akan rampung seluruhnya pada 25 Juli 2020.
“Yang sudah 98 persen Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kota Cimahi, termasuk Kota Banjar itu sudah 95 persen. Hari ini (kemarin) bisa 100 persen,” tegas Arifin.
Sedangkan, kata dia, untuk di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Tasikmalaya penyerapannya sudah di atas 80 persen. Sisanya antara 60-70 persen. “Insya Allah, secara quantity sudah didropping, kita lakukan percepatan terus,” katanya.
Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar itu pun optimis dalam tiga hari ke depan, paket bansos akan terserap maksimal.
“Dari data perhari Rabu (22/7) pagi kemarin. Tercatat 921.000 paket bansos dari total 1.392.407 paket bansos provinsi sudah tersalurkan,” ungkapnya.
Mesti begitu, Arifin mengakui bahwa penyaluran paket bansos kali ini memang sedikit terlambat dari target. Sebab, sebelumnya penyaluran bansos ditargetkan tuntas 22 Juli 2020 kemarin atau 14 hari sejak penyaluran dimulai 9 Juli 2020 lalu.
Baca Juga:Polemik Bantuan Sosial Tunai Kemensos di Bungursari Kota TasikTips Menulis untuk Akal Sehat ala Dahlan Iskan dan Azrul Ananda
Menurutnya, keterlambatan tersebut terjadi akibat kendala pendataan penerima bansos, khususnya di awal penyaluran bansos.
“Pihak bulog sendiri telah menyelesaikan dropping paket bansos untuk kemudian disalurkan oleh PT Pos. Karena sempat terlambat dropping selama dua hari. PT Pos pun meminta waktu tambahan dua hari hingga tanggal 24 atau 25 Juli 2020,” jelasnya.
Arifin menambahkan, capaian penyaluran paket bansos Jabar tahap dua ini jauh lebih baik dibandingkan tahap satu yang memakan waktu hingga 65 hari. Bahkan, berdasarkan hasil evaluasi, jumlah paket bansos yang dikembalikan hanya 1.745 paket.