RadarPriangan.com, CIAMIS – Bupati Ciamis Herdiat Sunarya membantah pernyataan Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengenai RSUD Ciamis memanipulasi data pasien Korona.
Dimana sebelumnya Said Abdullah mengadukan kepada Menteri Kesehatan, Terawan, adanya rumah sakit nakal yang memanipulasi data pasien korona untuk mendapatkan keuntungan dari anggaran covid-19.
Tak hanya RSUD Ciamis, rumah sakit nakal yang disebut Said Abdullah itu antara lain juga di Pasuruan dan Jambi.
Baca Juga:Jenazah Sultan Sepuh XIV Tiba di Keraton Kasepuhan CirebonGubernur Jabar Merasa Kehilangan Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat Sebagai Sosok Panutan
“Tidak benar terkait tuduhan yang disampaikan Said Abdullah mengenai manipulasi Data terkonfirmasi positif COVID-19 di Ciamis. Pemkab Ciamis selalu update data perkembangan penanganan COVID-19 setiap hari sesuai dengan data sebenarnya,” ujar Herdiat.
Menurut Herdiat, sampai saat ini RSUD Ciamis belum memiliki alat tes PCR untuk menentukan seseorang positif atau negatif covid-19. Dengan begitu menurutnya tidak benar jika RSUD Ciamis kemudian memanipulasi data pasien korona.
“Kami masih merujuk ke Labkesda Jabar untuk melakukan tes PCR, sedangkan untuk penentuan terkonfirmasi-nya positif atau negatifnya itu bukan kewenangan Rumah Sakit kami melainkan tempat melakukan tes PCR yaitu dari Labkesda,” katanya.
Soal beredarnya video di masyarakat mengenai jenazah yang dianggap dimanipulasi datanya menjadi positif Covid-19, menurut Herdiat itu adalah jenazah yang dirawat di RSUD di luar Kabupaten Ciamis kemudian dimakamkan sesuai protokol penanganan jenazah covid-19.
“Tidak betul mengenai video anggapan manipulasi data konfirmasi COVID-19 di Ciamis. Sesuai dengan data penanganan Covid-19 di Ciamis. Ada 9 warga Kabupaten Ciamis yang dirawat di luar kota atau RSUD lain. Ketika itu terkonfirmasi positif COVID-19 maka kami memakamkannya dengan protokol kesehatan, dan dalam video tersebut itu merupakan salah satunya,” jelasnya. (Aldi/RP)