RadarPriangan.com, GARUT – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kabupaten Garut mengaku berang lantaran Bupati Garut belum bisa memberikan sikap tegas kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Garut Kuswendi yang kini menjadi tersangka kasus korupsi.
Ketua Umum KAMMI Garut, Riana Abdul Azis mengatakan, jangan sampai pemerintah melindungi pihak yang salah, apalagi sampai akan memberikan jabatan baru. Pasalnya kata Rian, kasus hukum yang menjerat Kadispora Garut itu adalah yang kedua kalinya, tapi penegakkan terlihat belum tegas.
“Jabatan Kadispora sementara akan diisi pelaksana tugas (Plt, red). Sedangkan untuk Kuswendi, Pemda akan memberikan jabatan baru. Pemimpin yang sudah bersalah masih diberikan amanah lagi. Garut oh Garut,” kata Riana , Senin (20/7/2020).
Baca Juga:Seorang Santriwati di Kota Banjar Terkonfirmasi Positif Covid-19Bringo Anjing Keren Mengagumkan di Squad K-9 Polres Tegal Kota
Lanjutnya, pernyataan Bupati terkait pemindahan jabatan Kuswendi perlu dipertanyakan. Hal ini seakan-akan menunjukkan bahwa Garut krisis Sumber Daya Manusia (SDM).
“Beberapa kasus serupa yang menimpa Kuswendi seharusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam memilih pemegang jabatan publik,” tambahnya.
KAMMI pun mendesak aparat untuk segera memeriksa Bupati Garut untuk memastikan yang bersangkutan apakah ada keterlibat atau tidak dalam beberapa kasus Kadispora ini.
Kuswendi sendiri ditetapkan oleh polisi sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana sarana olahraga (SOR) Ciateul, Garut. Dia ditahan Kejaksaan pekan lalu. Dalam kasus tersebut, Kuswendi diduga korupsi duit negara dan merugikan negara lebih dari Rp 1 miliar. (erf/RP)