RadarPriangan.com, ISTANBUL – Otoritas Turki akan menutup gambar Yesus dan Bunda Maria yang berada di dalam arsitek Hagia Sophia (Ayasophia) peninggalan Bizantium itu. Langkah itu diambil menyusul ditetapkannya Hagia Sophia secara resmi dari yang tadinya museum menjadi masjid.
Pemerintah Turki rencananya akan menutup gambar itu dengan teknologi pencahayaan khusus.
Menurut laporan Greek City Times, hal itu dilakukan agar ummat muslim bisa melakukan ibadah dengan tenang.
Baca Juga:Bebas Hukuman Pancung, Eti Positif Covid-19Pemotongan Hewan Kurban Harus Ikuti Protokol Kesehatan
Disebutkan oleh media Sputnik News, tirai khusus akan digunakan selama ibadah berlangsung di Masjid Hagia Sophia. Karpet juga akan digelar di lantai dan diterangi sehingga menggelapkan ruangan bagian atas.
Meskipun menjadi Masjid, Hagia Shopia tetap dibuka untuk turis yang ingin berkunjung. Namun mereka wajib melepaskan alas kaki.
Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan, wisatawan tetap bisa mengunjungi Hagia Sophia. Hagia Sophia sebagai warisan dunia pun tidak akan hilang.
“Menjadikan Hagia Sophia sebagai tempat beribadah bukan berarti menahan wisatawan lokal atau asing mengunjungi situs itu, dan (pemerintah) Turki tetap akan mempertahankan ikon-ikon unik ajaran Kristen dan gambar mozaik Yesus Kristus di gedung itu,” ujar Kalin.
Namun, Kalin tidak merinci lebih lanjut mengenai melestarikan ikon-ikon Kristen tersebut. Ia khawatir hal itu dapat memicu kekhawatiran umat Kristen setelah keputusan Presiden Turki pada Jumat lalu yang mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.
Sebelumnya, Metropolitan Hilarion dari Volokolamsk dari Gereja Ortodoks Rusia mengkhawatirkan kebijakan Turki yang akan menutup gambar Yesus dan Bunda Maria. Menurut mereka, gambar yang akan ditutup menggunakan teknologi khusus itu akan merusak mozaik tersebut. (dal/fin/RP)