GARUT– Jamur enoki sempat membuat heboh karena diduga mengandung bakteri Listeria monocytogenes yang membahayakan bagi kesehatan.
Bakteri tersebut disinyalir dapat menyebabkan infeksi listeriosis dan dapat berdampak serius bagi ibu hamil. Ancaman utama pada ibu hamil adalah efek yang menghancurkan dari penyakit ini yang bisa menimpa si ibu hamil atau bayi yang dikandungnya.
Kendati demikian, tidak semua varietas jamur Enoki menjadi tempat bakteri tersebut berkoloni.
Baca Juga:Saat Diraba-raba Tubuhnya Korban Teriak, Saat Itulah Sang Nenek Datang Kemudian DianiayaKlarifikasi Lengkap Sultan Sepuh Cirebon XIV Arief Natadiningrat, Tanggapi Isu Kesultanan Diambil Alih
Pakar mikrobiologi pangan Prof Ratih Dewanti seperti dikutip FIN (Radar Priangan Group) menjelaskan bakteri Listeria monocytogenus ini merupakan bakteri yang biasa ditemukan di lingkungan, seperti di tanah, tanaman, silase, limbah, air dan sebagai penghuni sementara (trancient resident) di usus manusia carrier.
” Bakteri L. monocytogenes bisa ditemukan di jamur enoki kemungkinan karena kontaminasi dari tanah atau diproduksi dengan sanitasi yang kurang baik sehingga mencemari jamur tersebut,” ujar Kepala Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University tersebut.
Lebih lanjut ia menerangkan, ada enam spesies Listeria , tetapi hanya satu yang telah dikaitkan dengan listeriosis pada manusia yaitu Listeria monocytogenes. Ia menerangkan seseorang yang terinfeksi listeria menunjukkan gejala serupa flu (flu-like symptom) seperti demam, nyeri sendi dan otot serta pusing.
“Gejala tersebut bisa timbul beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan dapat berlanjut dengan fase invasi satu hingga empat minggu setelah mengonsumsi dimana bakteri memasuki darah dan bisa menyerang organ lain seperti selaput otak. Fase ini terutama mungkin terjadi pada pada kelompok rentan (lansia, balita, orang-orang dengan riwayat penyakit kronis),” terangnya.
“Yang paling berbahaya adalah jika menginfeksi ibu hamil yang mungkin hanya akan menunjukkan gejala flu, tetapi bakteri tersebut bisa ditransmisikan ke janin sehingga bisa menyebabkan keguguran, lahir prematur, maupun bayi lahir mati (stillbirth) atau dengan meningitis” paparnya.
Sementara itu Prof Ratih menjelaskan bahwa bakteri Listeria monocytogenes ini sebenarnya tidak tahan panas dan dapat dibunuh dengan pemanasan lebih dari 70 derajat Celcius dalam beberapa menit.
Jadi sebenarnya pemasakan dapat menghilangkan bakteri itu dalam makanan. Akan tetapi, bakteri ini memiliki keunikan yakni mampu tumbuh pada suhu refrigasi atau suhu dingin pada penyimpanan.