RadarPriangan.com, GARUT – Ribuan warga Garut dari berbagai kalangan masyarakat, aktivis, ulama, santri dan ibu-ibu melakukan aksi unjuk rasa menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), Kamis (25/6/2020).
Aksi protes mereka dilakukan dengan aksi longmarch dari Alun-alun Garut menuju Gedung DPRD. Aksi demo ini merupakan kali pertama di tengah pandemi Covid-19 dan massa yang datang mencapai 2000 orang. Peserta aksi menuntut agar RUU HIP segera dicabut.
“Kami menuntut DPR RI menghentikan dan mencabut RUU HIP. Antara DPR dan pemerintah jadi terkesan saling lempar dari persoalan ini,” kata koordinator aksi Garut Anti Komunis, Dedi Kurniawan.
Baca Juga:Sekolah Tak Tahu Ada Anak Bupati Garut Ikut PPDBPasien Positif Korona di Garut yang Dirawat Tinggal 1 Orang
Sembari menggunakan masker, mereka melakukan orasi di depan Gedung DPRD Garut.
“Pancasila itu satu batang tubuh yang utuh. Tak bisa jadi ekasila atau trisila,” ucapnya.
Ia menilai, mengganti Pancasila sama saja dengan melakukan makar. Pancasila selama ini sudah jadi falsafah bangsa yang mempersatukan semua warga di Indonesia. (erf)