RadarPriangan.com, GARUT – Sopir bus pariwisata asal Kampung Panday, RT 03/03 Desa Cikajang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Bunbun Bunyamin (53) mengaku sangat terpuruk akibat dampak covid-19.
Pasalnya, semenjak pandemi melanda, pariwisata ditutup pemerintah. Otomatis semenjak itu hingga sekarang Bunbun berhenti sementara dari pekerjaannya sebagai sopir bus pariwisata.
Kendati sekarang wisata sudah dibuka, tetap saja wisatawan masih sepi yang ingin berkunjung ke objek wisata. Sehingga sampai sekarang pun Bunbun belum bekerja.
Baca Juga:Buka Capim Baznas, Bupati Ciamis Berharap Tingkatkan Penyerapan Zakat dan SedekahJabar Tangani Limbah Medis COVID-19 Provinsi Lain
” Karena kalau bus itu kan minimal harus ada 30 orang kang. Kalau kurang dari segitu gak bisa ditarik,” katanya, Selasa (23/6/2020).
Karena itu, Bunbun benar-benar menjerit akibat terhentinya pendapatan. Dia tidak pernah seterpuruk seperti sekarang. Bunbun memohon dengan sangat kepada pemerintah agar memberikan bantuan.
Ditanya soal bansos dampak covid-19, Bunbun mengaku belum ada yang diterimanya kecuali pernah diberi oleh pemerintah Desa setempat.
“Alhamdulillah pernah dikasih desa waktu itu. Tapi dari pusat, dari provinsi tidak ada. Padahal di rumah saya itu ada dua keluarga dengan anak saya yang bekerja sebagai guru honorer,” katanya.
” Bahkan untuk sekedar bayar listrik saja saya kelabakan. Saya belum pernah minta seperti ini kecuali sekarang benar-benar kewalahan,” tambah Bunbun. (Fer/RP)