“Pesantren ada yang baru memulai, ada yang sudah bergerak, dan ada yang sudah menengah menuju besar, salah satunya Al Ittifaq ini. Dimana kelebihannya selain di pertanian yang tangguh terhadap (dampak ekonomi) COVID-19 pesanannya meningkat, juga spirit Al Ittifaq terkait (memanfaatkan) teknologi,” ucap Kang Emil.
Adapun Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, kunjungan kerjanya ke Jabar selama dua hari ini adalah untuk memastikan bahwa stimulus pembiayaan untuk koperasi dan UKM sudah berjalan. Pemerintah pun mengucurkan anggaran hingga Rp124 triliun untuk membantu relaksasi pembiayaan, terutama pembiayaan sektor riil, yang terdampak COVID-19.
“Hari ini kami ada di Koperasi Pesantren Al Ittifaq dan tadi sudah deal pembiayaan Rp7,3 miliar,” kata Teten.
Baca Juga:Sebanyak 69 Pelaku Perjalanan di Kawasan Puncak Reaktif Rapid TestRencana Ibadah di Hagia Sophia Diusulkan Juli
Dirinya pun berharap agar koperasi yang telah berkembang dengan baik seperti Koperasi Pesantren Al Ittifaq bisa menjadi agregator untuk pengembangan koperasi, khususnya koperasi pangan lainnya.
“Koperasi ini (Koperasi Pesantren Al Ittifaq) koperasi pangan bahkan sudah ekspor. Koperasi sektor riil, koperasi produksi, koperasi sektor pangan ini menjadi prioritas Kementerian Koperasi dan UKM untuk ditumbuhkembangkan,” ucap Teten.
“Jadi, kami punya komitmen. Saya sudah sampaikan kepada Pak Kiai (Pengasuh Ponpes Al Ittifaq KH. Fuad Affandi) bahwa ayo kita sama-sama membangun dan membesarkan (Koperasi Pesantren Al Ittifaq) dan mungkin bisa menjadi agregator koperasi-koperasi pangan yang lain,” ujarnya.(rls/Humas Jabar)