RADAR GARUT – Menteri Sosial RI, Juliari Batubara meninjau penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi warga miskin terdampak Covid-19 di Kabupaten Garut, kemarin (19/6/2020) di Kecamatan Bayongbong dan Limbangan.
Ada beberapa hal penting yang disampaikan Menteri Sosial kaitan bantuan BST tersebut. Antara lain Pemerintah akan memperpanjang BST hingga ke bulan Desember dari target semula yang hanya tiga bulan.
Mengenai hal tersebut, Kepala PT Pos Indonesia cabang Garut, Ade Novel, S.A.P membenarkan adanya perpanjangan Bantuan Sosial Tunai (BST) tersebut.
Baca Juga:Tes Masif dan Pengawasan Ketat di Kawasan PuncakBanyak Kasus Impor, Gugus Tugas Jabar Gelar Tes Masif di Kawasan Puncak
Namun demikian, Ade menjelaskan untuk BST perpanjangan sendiri yaitu terhitung tahap ke-4 nominalnya berubah. Dari semula per tahap keluarga penerima mendapat Rp 600 ribu, selanjutnya hanya menerima setengahnya yaitu Rp 300 ribu per keluarga.
” BST pusat yang semula hanya 3 periode dikali Rp 600 ribu, dilanjutkan sampai ke Desember, tapi nominalnya hanya Rp 300 ribu,” tegas Ade saat ditemui di kantornya, Sabtu (20/6/2020).
Untuk di Kabupaten Garut sendiri lanjut Ade, BST tengah dalam penuntasan tahap 2 dan sebagian sudah mulai memasuki pendistribusian tahap 3.
Pihaknya pun berupaya mempercepat bantuan tersebut tersalurkan kepada penerima. Untuk itu kata Ade, setiap hari distribusi dilakukan PT Pos Cabang Garut walaupun di hari libur.
“Bahkan hari ini kita ada distribusi di Pamengpeuk. Justru tanggal merah (itu) tanggal yang paling banyak transasksi penyaluran, karena kita bisa lebih awal sampai sore bahkan tengah malam,” jelas Ade.
Dalam hal BST ini kata Ade, PT POS Indonesia cabang Garut mendapatkan kepercayaan menyalurkan sebanyak 57.839 keluarga penerima. Jumlah tersebut tentunya belum data keseluruhan penerima BST di Kabupaten Garut. Karena masih ada pihak lain yang ditunjuk pemerintah menjadi penyalur, antara lain adanya keterlibatan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).
Walaupun jika dibandingkan Himbara, PT Pos Indonesia memang paling banyak alokasi BST yang harus disalurkan di Kabupaten Garut.
Baca Juga:Kelulusan Diumumkan Lewat WARidwan Kamil Tinjau Swab Test bagi 90 Pelajar Papua yang Akan Pulang Kampung
Karena itulah kada Ade, sebelumnya memang sempat terjadi kesalah pahaman. Ada penerima BST yang marah datang ke Kantor Pos karena saat distribusi yang dilakukan kantor Pos, mereka tidak menerima, padahal masuk dalam daftar. Setelah dicek, ternyata penerima tersebut terdaftar di Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). “Alhamdulillah akhirnya aman,” katanya.