Masyarakat, disebutnya bisa belajar dari sejumlah media untuk mampu membedakan uang asli dan palsu.
Hal lainnya yang bisa menjadi pilihan, kata Syafii, adalah melakukan transaksi non tunai yang saat ini tengah digemborkan oleh Bank Indonesia. Penggunaan transaski non tunai diyakini bisa menjadi salah satu alat untuk melawan peredaran uang palsu di Indonesia.
“Kalau orang semakin sedikit menggunakan uang tunai, maka semakin sedikit juga peredaran uang palsunya. Bahkan kalau semua masyarakat menggunakan transaksi non tunai, maka peredaran uang palsu pun akan hilang dengan sendirinya,” tutupnya. (igo)