GARUT – Pasca munculnya kasus positif korona (covid-19), warga bersama RT/RW di Kampung Babakanloa, Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, melakukan penyemprotan disinfektan, Senin (1/6/2020).
Penyemprotan dilakukan pada fasilitas umum dan juga lingkungan rumah warga.
Warga khawatir, sehingga penyemprotan cepat dilakukan guna mencegah penularan virus mematikan tersebut.
Fasilitas umum seperti masjid juga tak luput dari penyemprotan. Termasuk rumah warga yang berdekatan dengan rumah pasien positif juga sudah disemprot.
Baca Juga:Percepat Deteksi Korona, Garut Mulai Gunakan PCR Pekan IniJalani Karantina, Akses Menuju Kampung Baeud Ditutup dan Dijaga Ketat
Dari informasi yang dihimpun Radar di lapangan, sebelumnya, warga yang dinyatakan positif sudah dijemput oleh tim medis dari Dinas Kesehatan pada Minggu (31/5/2020).
Warga yang positif itu tampak legowo ketika dijemput tim medis. Begitu pula dengan keluarga pasien.
Dia diketahui terinfeksi korona sejak berada di Kendari, Sulawesi Tenggara.
“ Ketika mudik dari Kendari Sulteng ke kampung halamannya, pria berusia 31 tahun itu menjalani pemeriksaan kesehatan di Kendari. Setelah sampai di kampung halamannya, menjalani lagi pemeriksaan di salah satu klinik di Garut Kota. Hasil pemeriksaan klinik dinyatakan non reaaktif. Namun hasil pemeriksaan laboratorium di Kendari, ternyata positif COVID-19,” kata Ketua RW setempat.
Surat dari Kadinkes Kendari No 800/1644 kepada Dinkes Garut menginformasikan ada warga Leuwigoong yang positif berdasarkan pemeriksaan laboratorium COVID-19 laboratorium biologi molekular BBLK (Makasar) dengan menggunakan metode real time PCR. Pemberitahuan itu diterima pada tanggal 28 Mei 2020.
Sementara itu Kades Sindangsari, Kusnadi Hermawan, menyikapi ada warganya yang positif korona, langsung menggelar rapat bersama lembaga desa, dan RT RW Minggu (1/6/2020).
Rapat tersebut membahas apa saja yang dilakukan guna mencegah penyebaran virus korona dan antisipasi jika ada warga yang pulang mudik dari luar Garut.
Minimal kata Kades, jangan kecolongan lagi ada warga yang positif COVID-19. Maka para Ketua RT RW pun tetap diminta melaporkan pemudik kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tingkat desa untuk diteruskan ke tingkat yang lebih atas.
Baca Juga:Bertambah Lagi 2 Kasus, Total ODP di Garut jadi 2.615 OrangPeringati Harlah Pancasila, PDI-P Garut Bangun Rumah Janda Lansia
Sebagai langkahnya maka pemerintah desa bekerja sama dengan aparat menutup jalan desa dengan portal. Warga dari luar yang berkunjung ke kampung itu diminta melapor kepada Ketua RT RW. (pap)